Kunjungi Yogyakarta, Kaisar Jepang Kagum Lihat Balai Teknik Sabo
Supriyadi
Kamis, 22 Juni 2023 10:21:12
Kekaguman itu lantaran, Kantor milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air itu dibangun 1958 dan masih digunakan.
”Beliau (Kaisar Jepang Naruhito)
surprise, sejak 1958 ini gedung masih dipakai, laboratorium masih berfungsi, dormitorinya juga masih bisa dipakai untuk
training-training sabo,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut menemani kunjungan tersebut seperti dikutip Suara.com, Kamis (22/6/2023).
Menurut Basuki, Kaisar Jepang Naruhito memang memiliki ketertarikan pribadi tentang sumber air atau keairan. Hal itu ditunjukkan dalam beberapa forum internasional sebelumnya.
Baca: Jokowi Ajak Kaisar Jepang Naruhito Tanam Gaharu di Istana Bogor”Saya ketemu beliau di High-Level Experts and Leaders Panel on Water Disaster (HELP) dan World Water Forum di Mexico, selalu beliau hadir tentang pengelolaan air," ujarnya.
Karena itu, saat berkunjung ke Indonesia, sang kaisar mengungkapkan keinginannya untuk melihat Balai Teknik Sabo.
Sabo ini sendiri, dijelaskan Basuki, merupakan hasil kerja sama antara Indonesia-Jepang yang sudah dimulai sejak 1958 lalu dalam rangka Colombo Plan.Dahulu sabo tersebut dikenal dengan Vertical Sabo Training Center. Tidak hanya untuk Indonesia saja tetapi juga negara-negara lain yakni India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Thailand, Papua Nugini, dan Malaysia.
Baca: Catatan Sejarah Tanggal 9 Agustus: Bom Atom Dijatuhkan di Nagasaki Jepang Tahun 1945Dalam kunjungan kali ini, Basuki menuturkan bahwa Kaisar Jepang Naruhito ingin meneruskan kerja sama untuk penggunaan sabo dam ini. Mengingat proyek kerja sama terakhir antara dua negara dilakukan pada 2021 silam.Mengingat Indonesia dan Jepang juga memiliki berbagai kesamaan. Salah satunya adalah keberadaan gunung berapi yang tidak sedikit.”Jepang punya 111 gunung berapi, kita punya 129 gunung berapi. Jadi pengendalian laharnya dengan menggunakan sabo. Saya kira sudah banyak dibangun di (Gunung) Merapi dan Semeru, ada 277 yang sudah dibangun," tuturnya.
Murianews, Yogyakarta –Kaisar Jepang Naruhito dibuat kagum saat mengunjungi Balai Teknik Sabo, di Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (21/6/2023) sore kemarin.
Kekaguman itu lantaran, Kantor milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air itu dibangun 1958 dan masih digunakan.
”Beliau (Kaisar Jepang Naruhito)
surprise, sejak 1958 ini gedung masih dipakai, laboratorium masih berfungsi, dormitorinya juga masih bisa dipakai untuk
training-training sabo,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut menemani kunjungan tersebut seperti dikutip Suara.com, Kamis (22/6/2023).
Menurut Basuki, Kaisar Jepang Naruhito memang memiliki ketertarikan pribadi tentang sumber air atau keairan. Hal itu ditunjukkan dalam beberapa forum internasional sebelumnya.
Baca: Jokowi Ajak Kaisar Jepang Naruhito Tanam Gaharu di Istana Bogor
”Saya ketemu beliau di High-Level Experts and Leaders Panel on Water Disaster (HELP) dan World Water Forum di Mexico, selalu beliau hadir tentang pengelolaan air," ujarnya.
Karena itu, saat berkunjung ke Indonesia, sang kaisar mengungkapkan keinginannya untuk melihat Balai Teknik Sabo.
Sabo ini sendiri, dijelaskan Basuki, merupakan hasil kerja sama antara Indonesia-Jepang yang sudah dimulai sejak 1958 lalu dalam rangka Colombo Plan.
Dahulu sabo tersebut dikenal dengan Vertical Sabo Training Center. Tidak hanya untuk Indonesia saja tetapi juga negara-negara lain yakni India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Thailand, Papua Nugini, dan Malaysia.
Baca: Catatan Sejarah Tanggal 9 Agustus: Bom Atom Dijatuhkan di Nagasaki Jepang Tahun 1945
Dalam kunjungan kali ini, Basuki menuturkan bahwa Kaisar Jepang Naruhito ingin meneruskan kerja sama untuk penggunaan sabo dam ini. Mengingat proyek kerja sama terakhir antara dua negara dilakukan pada 2021 silam.
Mengingat Indonesia dan Jepang juga memiliki berbagai kesamaan. Salah satunya adalah keberadaan gunung berapi yang tidak sedikit.
”Jepang punya 111 gunung berapi, kita punya 129 gunung berapi. Jadi pengendalian laharnya dengan menggunakan sabo. Saya kira sudah banyak dibangun di (Gunung) Merapi dan Semeru, ada 277 yang sudah dibangun," tuturnya.