Antisipasi Anthrax, Jateng Perketat Lalu Lintas Ternak di Perbatasan DIY
Supriyadi
Kamis, 6 Juli 2023 16:39:46
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, sejumlah langkah strategis saat ini sudah ditempuh. Ia menyebut, hal ini guna menghindari penularan Anthrax, karena penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau zoonosis.
Ia menjelaskan, penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri bacillus anthracis, jika menjangkiti hewan, dapat tertular ke manusia. Selain itu, spora yang ditimbulkan penyakit ini, bisa bertahan hingga 75 tahun, meski bangkai hewan yang tertular telah dikubur.
Baca: Kasus Antraks Dipastikan Belum Ditemukan di KudusOleh karena itu, Agus berharap warga Jateng tetap waspada, tetapi tidak panik. Penyakit ini bisa dicegah agar tidak menular ke manusia, asalkan menerapkan prosedur ketat.
”Memang penyakit ini zoonosis, bisa menular ke manusia. Tetapi upaya pencegahan penting, misal kalau terjadi anthrax (bangkai hewan) dikubur, kalau perlu dicor dan ditandai. Karena sporanya bisa bertahan 75 tahun. Sehingga generasi berikutnya tahu di situ ada hewan yang tertular,” ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Agus mengatakan, Jawa Tengah memiliki sejumlah pos lalu lintas ternak yang berbatasan dengan DIY. Seperti Bagelen di Purworejo, Salam di Magelang dan Klaten. Untuk itu Agus menginstruksikan petugas bersiaga.
Selain penerapan prosedur kesehatan, pihaknya juga melakukan pengetatan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), atau asal hewan tersebut. Hal itu menurutnya penting untuk menyekat sebaran hewan, terutama dari daerah yang diduga menjadi episentrum penyebaran Anthrax.
Baca: Kudus Jamin Hewan yang Disembelih di RPH Aman dari AntraksTak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan 25 ribu vaksin guna memperkuat imunitas hewan ternak”Untuk vaksin, kita sudah siapkan 25 ribu. Tentunya untuk hewan yang ada di daerah rentan, prioritasnya untuk daerah yang berbatasan dan punya (potensi) berdampak langsung,” paparnya.Ia menyebut, penyediaan vaksin untuk membentengi hewan yang belum tertular agar lebih imun. Sehingga, risiko penularan dapat ditekan.”Hingga saat ini Jateng masih dinyatakan bebas Anthrax. Semoga dengan cara ini (pengetatan perbatasan DIY dan penambahan vaksin) Anthrax tidak ada di Jateng,” imbuhnya.
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memperketat lalu lintas ternak di perbatasan DIY. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Anthrax yang terjadi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, sejumlah langkah strategis saat ini sudah ditempuh. Ia menyebut, hal ini guna menghindari penularan Anthrax, karena penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau zoonosis.
Ia menjelaskan, penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri bacillus anthracis, jika menjangkiti hewan, dapat tertular ke manusia. Selain itu, spora yang ditimbulkan penyakit ini, bisa bertahan hingga 75 tahun, meski bangkai hewan yang tertular telah dikubur.
Baca: Kasus Antraks Dipastikan Belum Ditemukan di Kudus
Oleh karena itu, Agus berharap warga Jateng tetap waspada, tetapi tidak panik. Penyakit ini bisa dicegah agar tidak menular ke manusia, asalkan menerapkan prosedur ketat.
”Memang penyakit ini zoonosis, bisa menular ke manusia. Tetapi upaya pencegahan penting, misal kalau terjadi anthrax (bangkai hewan) dikubur, kalau perlu dicor dan ditandai. Karena sporanya bisa bertahan 75 tahun. Sehingga generasi berikutnya tahu di situ ada hewan yang tertular,” ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Agus mengatakan, Jawa Tengah memiliki sejumlah pos lalu lintas ternak yang berbatasan dengan DIY. Seperti Bagelen di Purworejo, Salam di Magelang dan Klaten. Untuk itu Agus menginstruksikan petugas bersiaga.
Selain penerapan prosedur kesehatan, pihaknya juga melakukan pengetatan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), atau asal hewan tersebut. Hal itu menurutnya penting untuk menyekat sebaran hewan, terutama dari daerah yang diduga menjadi episentrum penyebaran Anthrax.
Baca: Kudus Jamin Hewan yang Disembelih di RPH Aman dari Antraks
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan 25 ribu vaksin guna memperkuat imunitas hewan ternak
”Untuk vaksin, kita sudah siapkan 25 ribu. Tentunya untuk hewan yang ada di daerah rentan, prioritasnya untuk daerah yang berbatasan dan punya (potensi) berdampak langsung,” paparnya.
Ia menyebut, penyediaan vaksin untuk membentengi hewan yang belum tertular agar lebih imun. Sehingga, risiko penularan dapat ditekan.
”Hingga saat ini Jateng masih dinyatakan bebas Anthrax. Semoga dengan cara ini (pengetatan perbatasan DIY dan penambahan vaksin) Anthrax tidak ada di Jateng,” imbuhnya.