Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Nurkholis dan Deka Hendratmanto resmi memimpin Asosiasi Media Siber Indonesia Jawa Tengah atau AMSI Jateng untuk empat tahun ke depan.

Nurkholis yang merupakan Pemred Beritajateng.net kembali terpilih sebagai Ketua AMSI Jateng. Sementara Anton, sapaan akrab Deka Hendratmanto yang merupakan CEO Murianews.com menjadi sekretaris AMSI Jateng.

Keduanya terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) III AMSI Jateng yang diikuti 25 anggota AMSI Jateng di Hotel KHAS Semarang, Rabu (28/2/2024).

Sidang pleno pemilihan Ketua AMSI dipimpin oleh Teguh Priyono (Antara) di dampingi Ari Widiarto (Ayosemarang.com) dan Intan Nurlaili (Solopos FM).

Hadir dalam pemilihan tersebut Dewan Penasihat AMSI Wenseslaus Manggut, Wakil Ketua Umum AMSI Upi Asmaradhana, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Yatimul Ainun serta pengurus AMSI Jateng domisioner.

Nurkholis dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada keduanya. Ia pun mengakui menjadi Ketua AMSI bukan merupakan pekerjaan mudah.

”Terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Saya pribadi mengakui ini bukan perkara mudah. Sebelumnya saya sudah mengemban amanah ini tiga tahun. Saya tahu betul bagaimana susahnya menjadi pucuk pimpinan terutama kalau bicara soal anggaran. Karena kita dituntut mandiri,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Nurkholis merupakan Ketua  AMSI periode 2020-2023. Kala itu ia didampingi Rini Yustiningsih selaku Pemred Solopos.com yang juga terpilih secara aklamasi saat konferwil .

Sementara itu, Dewan Penasihat AMSI Wenseslaus Manggut menegaskan, media di era ini memiliki pekerjaan rumah (PR) besar dalam menjalankan tugasnya.

Ia pun menyampaikan bahwa teknologi berlari sedemikian cepat yang sering tidak sejalan dengan jurnalisme konvensional. Menurutnya, media siber sebenarnya merupakan gabungan dari jurnalisme konvensional dengan teknologi, termasuk dalam pengembangan bisnisnya.

Platform mendistribusikan konten dengan algoritmanya. Makanya, sekarang menulis judul berita bisa satu alinea sendiri,” katanya.

Dari sisi jurnalisme, kata dia, tentu berupaya menyajikan judul yang sesuai aturan baku, sedangkan sisi teknologi memilih judul yang lebih diminati banyak pembaca dengan perhitungan algoritma.

”Belum selesai kepusingan dengan algoritma, platform lain datang. Barang baru, namanya AI (artificial intelligence). Banyak yang menyebut AI sebagai human killer. Karena itu jurnalis dituntut untuk cakap dalam segala aspek tersebut,” tegasnya.

Di sisi lain, media siber juga harus bersaing dengan media sosial yang kontennya lebih banyak diminati orang dan mendatangkan cuan dari iklan.

”Kalau situasi seperti ini dibiarkan, kita tidak akan lagi bikin berita inflasi, stunting, krisis pangan, kelangkaan beras. Kenapa? Tidak ada yang baca dan tidak ada yang pasang iklan,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler