Tiga Bulan, Pemprov Gelar 99 Kali Gerakan Pangan Murah di Jateng
Supriyadi
Sabtu, 16 Maret 2024 16:35:00
Murianews, Semarang – Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mencatat sudah menggelar 99 kali gerakan pangan murah (GPM) di wilayah Jateng dalam dalam tiga bulan sejak Januari 2024. Pasar murah ini digelar untuk menahan laju inflasi dan menyetabilkan harga di pasaran.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, gerakan pangan murah ini akan digelar hingga menjelang Idulfitri. Dengan begitu harga pangan khususnya sembako terjaga.
”Pasar murah ini sangat dibutuhkan, untuk menjaga keterjangkauan masyarakat dalam membeli bahan pokok,” kata Nana saat meninjau kegiatan GPM dan meluncurkan Program Subsidi Pangan Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang, Jumat (15/3/2024).
Nana menyebutkan, GPM serentak, pertama kali dilakukan pada 8 Maret 2024 di lima daerah. Yakni Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Batang, Cilacap, dan Banyumas. Saat itu, telah digelontorkan beras sebanyak 24 ton kepada masyarakat.
Sementara pelaksanaan GPM serentak yang kedua juga digelar di lima daerah. Yakni Kota Semarang, Surakarta, Tegal, Kabupaten Cilacap, dan Banyumas, dengan total penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 33 ton.
”Upaya ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini, namun harus semakin masif dilakukan oleh kabupaten/kota, berkoordinasi dengan Perum Bulog,” kata Pj Gubernur.
Ia menambahkan, gerakan pasar murah se-Jawa Tengah ditargetkan dapat dilaksanakan sebanyak 130 kali hingga menjelang Idulfitri.
Hal ini dilakukan, sebab angka inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara tahunan (year on year/YoY) sebesar 2,98% atau mengalami kenaikan sebesar 0,29% dari Januari 2024. Sementara secara bulanan (month to month/MtM), inflasi Jawa Tengah sebesar 0,57%.
”Andil terbesar inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024, disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” jelas Nana.
Oleh karena itu, kegiatan pasar murah yang dirangkai dengan Program Subsidi Harga Pangan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
Adapun terkait penyaluran bahan pangan berupa beras dan telur ayam ras, prioritas distribusinya dilakukan melalui 322 kios pangan murah yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota.
Penyaluran subsidi pangan tersebut, dilakukan pada saat terjadi gejolak harga, baik di tingkat produsen, saat terjadi penurunan harga di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP), maupun di tingkat konsumen, jika ada kenaikan harga di atas HAP pada rata-rata perkembangan harga mingguan.
”Intervensi subsidi harga di tingkat konsumen, yang menjadi prioritas adalah komoditas beras medium, gula pasir, dan telur ayam ras,” terangnya
Besaran subsidi beberapa bahan pokok, di antaranya beras medium subsidinya sebanyak Rp 2.550/kg, gula pasir Rp 2.550/kg, dan telur ayam ras Rp 3.650/kg.



