Rabu, 19 November 2025

Murianews, DemakBanjir yang melanda Kabupaten Demak sejak Rabu (13/3/2024) lalu hingga Sabtu (16/3/2024) sudah merendam 44 desa. Selain itu, lebih dari dua ribu warga mengungsi.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Demak M Agus Nugroho Luhur mengatakan, 44 desa yang terendam banjir tersebut berasal dari delapan kecamatan. Saat ini petugas masih melakukan evakuasi supaya tak ada korban jiwa.

”Mulanya, banjir hanya menggenangi 25 desa. Namun kini meluas menjadi 44 desa,” katanya.

Ia menjelaskan, banjir yang melanda Demak awalnya disebabkan curah hujan tinggi pada Rabu malam (13/3/2024). Akibatnya, debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat hingga membuat beberapa daerah di Demak terdampak banjir.

Parahnya tanggul sungai yang jebol di Desa Menur, Kecamatan Mranggen tak kuat menahan derasnya air. Alhasil, tanggul tersebut jebol dan menggenangi pemukiman warga.

BPBD bersama sejumlah pihak terkait lantas melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, serta rumah warga.

Data BPBD per 15 Maret 2024 pukul 19.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 2.163 orang dari sebelumnya hanya 499 jiwa.

”Selain rumah warga, tercatat ada 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 perkantoran juga terdampak banjir,” ungkapnya

Sejauh ini. BPBD Demak terus berupaya mengevakuasi warga. BPBD setempat pun menyiapkan dapur umum dan mengupayakan penyiapan kebutuhan para pengungsi, mulai dari tikar, kasur, selimut, obat-obatan, sembako, pakaian, serta air bersih.

Terkait tanggul jebol, pihak-pihak terkait melakukan upaya penanganan darurat, termasuk tanggul aliran Sungai Jeratun di Desa Tugu Ngemplik, Kecamatan Karanganyar, yang melimpas ke pemukiman warga di Desa Ketanjung.

 

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler