Rabu, 19 November 2025

Murianews, Batang – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo mengatakan, Candi Bata di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang diperkirakan memiliki usia paling tua di Jawa Tengah.

Candi Bata tersebut sudah ditemukan sejak 2 tahun lalu, tepatnya di tahun 2022. Saat ini proses penggalian masih dilakukan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan sejumlah arkeolog.

”Candi ini terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, dan mencuat ke permukaan pada 2022. Hari ini merupakan ketiga penggalian oleh Badan Riset Inovasi Nasional di situs pemandian Balekambang, Kecamatan Gringsing,” katanya seperti dilansir Antara.

Menurut dia, area kompleks Candi Bata tersebut diperkirakan cukup luas. Delineasi (garis batas) sementara menunjukkan luas candi sekitar 1,6 kilometer kali 1,6 kilometer.

Kompleks candi ini,  mirip dengan Candi Borobudur yang menyatu dalam satu bangunan atau seperti Candi Prambanan yang memiliki candi-candi terpisah dalam satu kompleks.

Berdasarkan pemetaan wilayah sekitar candi juga ditemukan titik candi lain sekitar 200 meter dari lokasi candi pertama.

Bambang mengatakan eksekusi Candi Bata tersebut diperkirakan akan dilakukan BRIN selama 10 hari ke depan.

”Ini sudah kelihatan muncul bentuk candi. Proses ekskavasi candi pertama ini akan selesai pada 1 Juli 2024 kemudian hasil ekskavasi akan disampaikan melalui diskusi dengan Bapelitbang dan Dinas Pekerjaan Umum,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) turun langsung untuk melakukan ekskavasi temuan candi di KIT Batang. Mereka juga menunjuk Tim Ekskavasi Candi Bata ini.

Tim tersebut terdiri atas BRIN Pusat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Ikatan Arkeologi Indonesia.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler