Diyakini Tahan Rob, Padi Biosalin Diuji Coba di Kota Semarang
Supriyadi
Jumat, 5 Juli 2024 17:05:00
Murianews, Semarang – Padi Biosalin yang diyakini sebagai padi dengan ketahanan terhadap rob atau limpasan air laut mulai diuji coba di Kota Semarang. Padi hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu ditanam di Kelurahan Mangunharjo.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan BRIN melakukan penanaman padi Biosalin di lahan tidur yang terimbas rob.
Uji coba penanaman padi Biosalin juga bekerja sama dengan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
”Padi Biosalin ini merupakan hasil riset BRIN yang diterapkan di lahan salin. Yakni tanah yang memiliki kandungan natrium kadar garam netral larut dalam air berada di atas ambang batas kritis, atau ambang batas toleransi tanaman,” katanya seperti dilansir Antara.
Benih padi varietas Biosalin ditanam dengan menggunakan pupuk khusus untuk lahan salin sehingga memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan.
Di antaranya, tanamannya tahan terhadap genangan air rob, usia panen pendek, tahan terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), seperti gulma, hama, dan virus, serta memiliki potensi produksi yang tinggi.
Ia juga menyosialisasikan kepada masyarakat atas hasil riset BRIN, yakni temuan varietas padi yang bisa ditanam di kawasan pesisir tersebut bisa diimplementasikan.
”Di Kelurahan Mangunharjo ini masih banyak lahan tidur, tapi dengan riset ini, kami lakukan uji coba di 50 ribu meter persegi lahan tidur untuk menanam padi Biosalin. Kami akan tunggu 21 hari lagi untuk pindah tanam,” ungkapnya.
Nantinya, kata dia, setelah 21 hari masa tanam, padi akan dipindahkan ke tanah yang sudah diolah dan digemburkan menggunakan traktor berbahan bakar Petasol.
”BRIN terus mendorong atau menyupport Pemerintah Kota Semarang dan juga petani untuk bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif dan menghasilkan padi, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat pesisir,” terangnya.
Selain penanaman padi Biosalin, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan BRIN melakukan uji coba penggunaan traktor yang berbahan bakar Petasol yang merupakan olahan limbah plastik dan diubah menjadi bahan bakar.
Murianews, Semarang – Padi Biosalin yang diyakini sebagai padi dengan ketahanan terhadap rob atau limpasan air laut mulai diuji coba di Kota Semarang. Padi hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu ditanam di Kelurahan Mangunharjo.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan BRIN melakukan penanaman padi Biosalin di lahan tidur yang terimbas rob.
Uji coba penanaman padi Biosalin juga bekerja sama dengan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
”Padi Biosalin ini merupakan hasil riset BRIN yang diterapkan di lahan salin. Yakni tanah yang memiliki kandungan natrium kadar garam netral larut dalam air berada di atas ambang batas kritis, atau ambang batas toleransi tanaman,” katanya seperti dilansir Antara.
Benih padi varietas Biosalin ditanam dengan menggunakan pupuk khusus untuk lahan salin sehingga memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan.
Di antaranya, tanamannya tahan terhadap genangan air rob, usia panen pendek, tahan terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), seperti gulma, hama, dan virus, serta memiliki potensi produksi yang tinggi.
Ia juga menyosialisasikan kepada masyarakat atas hasil riset BRIN, yakni temuan varietas padi yang bisa ditanam di kawasan pesisir tersebut bisa diimplementasikan.
”Di Kelurahan Mangunharjo ini masih banyak lahan tidur, tapi dengan riset ini, kami lakukan uji coba di 50 ribu meter persegi lahan tidur untuk menanam padi Biosalin. Kami akan tunggu 21 hari lagi untuk pindah tanam,” ungkapnya.
Nantinya, kata dia, setelah 21 hari masa tanam, padi akan dipindahkan ke tanah yang sudah diolah dan digemburkan menggunakan traktor berbahan bakar Petasol.
”BRIN terus mendorong atau menyupport Pemerintah Kota Semarang dan juga petani untuk bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif dan menghasilkan padi, sehingga bisa menyejahterakan masyarakat pesisir,” terangnya.
Selain penanaman padi Biosalin, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan BRIN melakukan uji coba penggunaan traktor yang berbahan bakar Petasol yang merupakan olahan limbah plastik dan diubah menjadi bahan bakar.