Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo – Dua gajah koleksi Solo Safari mati dalam rentan waktu hampir tiga bulan. Setelah dicek laborat, kedua gajah malang tersebut ternyata terjangkit infeksi hati dan elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV).

Dua gajah tersebut diketahui bernama Inova dan Manohara. Berdasarkan data yang ada Inova mati terlebih dahulu, yakni pada 27 Mei 2024 lalu. Sementara gajah bernama Manohara mati pada 13 Agustus 2024 lalu.

Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Ahmad Syukri Prihanto di Solo, Jawa Tengah mengatakan dengan kematian dua gajah tersebut, saat ini koleksi gajah di Solo Safari tersisa dua ekor.

Ahmad mengatakan, sebelumnya hasil observasi sudah dikirimkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

”Awalnya ada dugaan matinya karena kesejahteraan satwa, kurang main, kena penyakit, dan karena pakan. Namun setelah dibawa ke laboratorium, hasilnya murni karena penyakit, kena virus,” katanya seperti dilansir Antara.

Terkait hal itu, pihaknya melakukan sejumlah langkah evaluasi, salah satunya menambah jumlah tim medis, yakni dokter hewan.

”Kan ada dokter spesialis. Kami menambah dokter hewan spesialis satwa liar gajah. Ada dokter Novi dari Pusat Studi Taman Safari,” terangnya.

Ia mengatakan dokter spesialis tersebut khusus untuk memantau satwa-satwa spesial, termasuk gajah.

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengawasan pada kondisi lingkungan mengingat saat ini cuaca sedang panas.

”Kondisi ini berpengaruh ke pakan. Harus pakan segar supaya mereka nyaman seperti di habitat aslinya,” terangnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler