Ibu Almarhum Mahasiswi PPDS Undip Lapor ke Polda Jateng
Supriyadi
Kamis, 5 September 2024 08:22:00
Murianews, Semarang – Ibu almarhumah AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro atau Undip Semarang, Jawa Tengah, melapor ke polisi. Laporan tersebut dilakukan Rabu (4/9/2024).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Semarang membenarkan pelaporan tersebut. Ia pun menjelaskan laporan itu dilakukan di SPKT Polda Jawa Tengah dengan didampingi kuasa hukumnya serta Itjen Kementerian Kesehatan.
”Benar sudah ada laporan. (Pelapor) sang ibu didampingi kuasa hukum serta petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan,” katanya.
Menurut dia, laporan ke polisi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang diduga dialami almarhumah AR. Namun, Artanto belum bisa memastikan dugaan pidana yang dilaporkan ke polisi tersebut serta terlapornya.
”Masih berproses, selanjutnya akan dianalisa,” ungkapnya.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menyampaikan hasil investigasi terkait dugaan perundungan yang terjadi PPDS Undip Semarang yang berada di RS Kariadi Semarang.
Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes tersebut merupakan bukti petunjuk untuk mendalami perkara tersebut.
”Sebagai petunjuk, namun harus ada laporan polisi yang disampaikan,” terangnya.
Terpisah, kuasa hukum keluarga almarhumah AR, Misyal Achmad mengatakan korban AR diduga mengalami perundungan oleh sejumlah seniornya.
”Ada dugaan pengancaman, intimidasi, dan pemerasan,” terangnya.
Menurut dia, seluruh bukti sudah diserahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Namun, Misyal belum bisa mengungkapkan nama-nama terlapor yang disampaikan dalam laporan polisi tersebut.
Ia menduga terjadi pembiaran terhadap peristiwa dugaan perundungan tersebut. Untuk itu, aparat kepolisian diminta mengusut tuntas dan menjadi peristiwa ini sebagai pintu masuk untuk menyelesaikan kejadian serupa yang terjadi.
”Selanjutnya biar berproses, harus dikawal, harus tuntas,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat kosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8/2024) tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.
Murianews, Semarang – Ibu almarhumah AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro atau Undip Semarang, Jawa Tengah, melapor ke polisi. Laporan tersebut dilakukan Rabu (4/9/2024).
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Semarang membenarkan pelaporan tersebut. Ia pun menjelaskan laporan itu dilakukan di SPKT Polda Jawa Tengah dengan didampingi kuasa hukumnya serta Itjen Kementerian Kesehatan.
”Benar sudah ada laporan. (Pelapor) sang ibu didampingi kuasa hukum serta petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan,” katanya.
Menurut dia, laporan ke polisi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang diduga dialami almarhumah AR. Namun, Artanto belum bisa memastikan dugaan pidana yang dilaporkan ke polisi tersebut serta terlapornya.
”Masih berproses, selanjutnya akan dianalisa,” ungkapnya.
Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menyampaikan hasil investigasi terkait dugaan perundungan yang terjadi PPDS Undip Semarang yang berada di RS Kariadi Semarang.
Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes tersebut merupakan bukti petunjuk untuk mendalami perkara tersebut.
”Sebagai petunjuk, namun harus ada laporan polisi yang disampaikan,” terangnya.
Terpisah, kuasa hukum keluarga almarhumah AR, Misyal Achmad mengatakan korban AR diduga mengalami perundungan oleh sejumlah seniornya.
”Ada dugaan pengancaman, intimidasi, dan pemerasan,” terangnya.
Menurut dia, seluruh bukti sudah diserahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Namun, Misyal belum bisa mengungkapkan nama-nama terlapor yang disampaikan dalam laporan polisi tersebut.
Ia menduga terjadi pembiaran terhadap peristiwa dugaan perundungan tersebut. Untuk itu, aparat kepolisian diminta mengusut tuntas dan menjadi peristiwa ini sebagai pintu masuk untuk menyelesaikan kejadian serupa yang terjadi.
”Selanjutnya biar berproses, harus dikawal, harus tuntas,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat kosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8/2024) tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.