Selain itu, suasana di sejumlah daerah juga memanas. Kota Semarang misalnya.
Hevearita Gunaryanti Rahayu yang naik menjadi Wali Kota Semarang usai Hendrar Prihadi didapuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tak jadi dicalonkan oleh PDIP.
Mendekati pencalonan, Mbak Ita diterpa isu korupsi. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan di Balai Kota Sematang.
Padahal, Mbak Ita sebelumnya berkoar sudah diperintahkan oleh Megawati Soekarno Putri untuk maju sebagai Wali Kota Semarang.
Sayangnya keduanya keok dan harus merelakan kursi Bupati Pemalang dan Wakil Bupati Cilacap dalam lima tahun ke depan.
Murianews, Semarang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Tengah (Jateng) menjadi momen yang panas. Pasalnya, dua jenderal saling bertarung untuk berebut kursi Gubernur Jateng.
Selain itu, suasana di sejumlah daerah juga memanas. Kota Semarang misalnya.
Hevearita Gunaryanti Rahayu yang naik menjadi Wali Kota Semarang usai Hendrar Prihadi didapuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tak jadi dicalonkan oleh PDIP.
Mendekati pencalonan, Mbak Ita diterpa isu korupsi. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan di Balai Kota Sematang.
Padahal, Mbak Ita sebelumnya berkoar sudah diperintahkan oleh Megawati Soekarno Putri untuk maju sebagai Wali Kota Semarang.
Selain itu, ada juga para artis yang menghiasi pencalonan di Pilkada. Total ada dua artis. Mereka yakni Vicky Prasetyo yang mencalonkan diri sebagai Bupati Pemalang. Kedua yakni Vicky Shu yang nyalon sebagai Wakil Bupati Cilacap.
Sayangnya keduanya keok dan harus merelakan kursi Bupati Pemalang dan Wakil Bupati Cilacap dalam lima tahun ke depan.
Lantas sepeti apa ceritanya?
Dua Jenderal...
Dua jenderal yakni Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi dan Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa maju sebagai calon Gubernur Jateng.
Ahmad Luthfi diusung partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju. Sementara Andika Perkasa diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sendiri.
Ahmad Luthfi tentunya cukup kenyang pengalaman di Jawa Tengah. Ia merupakan Kapolda Jateng pada 2020-2024 sebelum akhirnya menjadi Irjen Kemendag RI.
Ia juga menjadi Wakapolda Jateng pada 2018 sebelum diangkat menjadi Kapolda Jateng. Jauh sebelum menjadi pucuk pimpinan kepolisian di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi juga tak pernah lepas dari Jateng.
lulusan dari Sepa Milsuk Polri pada 1989 itu sebelumnya pernah menjabat Kapolres Batang pada 2008. Kemudian menjadi Wadir Intelkam Polda Jateng 2010.
Tak lama setelahnya ia ditugaskan ke Polresta Solo sebagai Wakapolresta Solo pada 2011 dan Kapolresta Solo pada 2016.
Sementara, Andika Perkasa secara resmi belum pernah ditugaskan di Jawa Tengah. Beruntungnya, lulusan Akademi Militer pada 1987dan menantu Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono itu diduetkan dengan Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi.
Hendi merupakan mantan Wali Kota Semarang pada 2013 – 2022 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), jabatan yang setara menteri. Tentunya, Hendi sudah ’’ngelotok’’ dengan persoalan di Jateng.
Gandeng Taj Yasin...
Hanya saja, Ahmad Luthfi lebih diuntungkan karena berduet dengan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, anggota DPD RI dari Jateng yang juga mantan Wakil Gubernur Jateng 2018-2023.
Sebenarnya ada satu sosok lagi yang digadang-gadang ikut berkontestasi di Pilgub Jateng, yakni KH Muhammad Yusuf Chudlori atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Yusuf. Selain dikenal sebagai budayawan dan ulama, Gus Yusuf adalah Ketua DPW PKB Jateng.
Namun belakangan, Gus Yusuf batal maju mencalonkan diri. Partainya lebih memilih menyokong pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di Pilgub Jateng 2024 ini.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, pasangan Ahmad Luthfi Taj Yasin berhasil unggul dengan 11.390.191 suara. Sementara rivalnya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mendapat 7.870.084 suara.
PDIP Ganti Gaco di Pilwakot Semarang dan Menang
Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang juga terasa menegangkan. Hal ini setelah Hevearita Gunaryanti Rahayu yang naik menjadi Wali Kota Semarang usai Hendrar Prihadi didapuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tak jadi dicalonkan oleh PDIP.
Mendekati pencalonan, Mbak Ita diterpa isu korupsi. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan di Balai Kota Sematang.
Padahal, Mbak Ita sebelumnya berkoar sudah diperintahkan oleh Megawati Soekarno Putri untuk maju sebagai Wali Kota Semarang.
PDIP Dikeroyok...
PDIP akhirnya memilih Agustina Wilujeng Pramestuti untuk maju di Pilwakot Semarang. Ia disandingkan dengan Iswar Aminuddin. Dalam perhelatan itu, pasangan ini hanya diusung oleh PDIP.
Sementara sang lawan yakni Sukawijaya alias Yoyok Sukawi-Joko Santoso. Pasangan ini diketahui diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, termasuk Gerindra dan Demokrat.
Di awal, Nama Yoyok-Joko Santoso santer dikaitkan dengan calon kuat dan diprediksi mendapat kemenangan telak. Namun, di tengah perjalanan Yoyok yang merupakan CEO PSIS diterpa isu tak sedang dalam manajemen tim Mahesa Jenar.
Alhasil meski PDIP sendirian, Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin sukses meraih 486.423 suara. Sedangkan Sukawijaya alias Yoyok Sukawi-Joko Santoso mendapat 363.331 suara.
Akan tetapi hasil Pilwakot ini masih berlanjut. Dalam rekapitulasi, bahkan ada TPS yang diusulkan PSU karena ada pemilih yang melakukan pencoblosan dua kali.
Namun usulan rekomendasi itu ditolak oleh KPU. Sedangkan saat ini Bawaslu Kota Semarang juga mencatat ada 29 dugaan kasus pelanggaran Pilkada di Kota Semarang.
Artis juga maju di Pilkada...
Vicky Prasetyo dan Vicky Shu nyalon di Pilkada Pemalang dan Cilacap
Selain para jendral dan politikus senior, Pilkada di Jateng juga diberi kejutan oleh dua artis ibu kota. Kedua arti tersebut adalah Vicky Prasetyo yang mencoba peruntungan sebagai Calon Bupati Pemalang.
Sementara satu lagi adalah Vicky Shu. Artis berparas cantik ini juga mencoba peruntungan menjadi Calon Wakil Bupati Cilacap bersanding dengan Awalluddin.
Vicky Prasetyo yang maju dengan dukungan PKB di Pilkada Pemalang harus mengakui kekalahannya. Berdasarkan rekapitulasi KPU Paslon nomor urut 1, Vicky Prasetyo-Suwendi, memperoleh 121.158 suara.
Sedangkan Paslon nomor urut 2, Mansur Hidayat-Bobby Dewantara, memperoleh 225.503 suara. Paslon Anom Widiyantoro-Nurkholes meraih suara sah sebanyak 278.043 suara.
Sementara berpasangan dengan Awaluddin Muuri, Vicky Shu harus mengakui keunggulan dari pasangan Syamsul Auliya Rachman dan Ammy Amalia Fatma Surya.
Pasangan nomor urut 1, Setyo Budi Wibowo dan Fahrur Rozi, meraih 71.300 suara atau 7,54 persen. Pasangan nomor urut 2, Imam Tobroni dan M Sonhaji Imron, mendapatkan 127.152 suara atau 13,44 persen
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Syamsul Auliya Rachman dan Ammy Amalia Fatma Surya, memperoleh 414.533 suara atau 43,81 persen.
Pasangan nomor urut 4, Awaluddin Muuri dan Vicky Veranita Yudhasoka, mendapatkan 333.258 suara atau 35,22 persen.