Salah satunya dengan menyelenggarakan edukasi bertema ”Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi Pekerja Migran Indonesia” di Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Center, Hong Kong, Minggu (21/7/2025)
Kegiatan ini dipimpin oleh Prof Widya Hary Cahyati dan Prof Margareta Rahayuningsih.
Inisiatif ini merupakan wujud kontribusi nyata akademisi Unnes untuk meningkatkan kualitas hidup para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri.
Target utama kegiatan ini adalah PMI yang bekerja dan menetap di Hong Kong. Tujuan utamanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, khususnya bagi perempuan usia produktif.
Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit menular seksual (PMS), serta pentingnya deteksi dini dan pencegahan.
Melalui metode interaktif, diskusi kelompok, dan penyampaian materi berbasis bukti ilmiah, peserta dibekali pemahaman komprehensif mengenai urgensi menjaga kesehatan reproduksi sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya mempertahankan produktivitas dan kualitas hidup.
”Pekerja Migran Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian keluarga dan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan akses informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi agar dapat melindungi diri dari risiko yang tidak diinginkan,” ujar Prof Widya.
Murianews, Hong Kong – Universitas Negeri Semarang (Unnes) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat global melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kemitraan.
Salah satunya dengan menyelenggarakan edukasi bertema ”Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi Pekerja Migran Indonesia” di Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Center, Hong Kong, Minggu (21/7/2025)
Kegiatan ini dipimpin oleh Prof Widya Hary Cahyati dan Prof Margareta Rahayuningsih.
Inisiatif ini merupakan wujud kontribusi nyata akademisi Unnes untuk meningkatkan kualitas hidup para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri.
Target utama kegiatan ini adalah PMI yang bekerja dan menetap di Hong Kong. Tujuan utamanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, khususnya bagi perempuan usia produktif.
Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit menular seksual (PMS), serta pentingnya deteksi dini dan pencegahan.
Melalui metode interaktif, diskusi kelompok, dan penyampaian materi berbasis bukti ilmiah, peserta dibekali pemahaman komprehensif mengenai urgensi menjaga kesehatan reproduksi sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya mempertahankan produktivitas dan kualitas hidup.
”Pekerja Migran Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian keluarga dan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan akses informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi agar dapat melindungi diri dari risiko yang tidak diinginkan,” ujar Prof Widya.
Edukasi kesehatan reproduksi yang digelar Tim PKM Unnes untuk pekerja Migran di Hongkong, Minggu (21/7/2025). (Murianews/PKM Unnes)
Kesehatan Reproduksi...
Senada dengan itu, Prof Margareta Rahayuningsih menambahkan, kesehatan reproduksi bukan hanya isu perempuan, tapi isu hak asasi manusia.
”Edukasi ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif di kalangan PMI akan pentingnya menjaga diri secara fisik dan mental,” terangnya
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para peserta. Mereka merasa informasi yang disampaikan mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan PMS sangat relevan dan dibutuhkan dalam kondisi mereka sebagai pekerja migran.
Tim PKM Unnes dalam sosialisasi kesehatan produksi untuk pekerja migran di Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Center, Hongkong. (Murianews/PKM Unnes)