Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekalongan, Mahbruri, menegaskan hingga saat ini pihaknya belum menerima pengajuan resmi dari masyarakat atau lembaga pendidikan mengenai usulan lima hari sekolah.
”Secara formal, belum ada satu pun permohonan atau usulan terkait lima hari sekolah,” kata Mahbruri, yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Kota Pekalongan seperti dilansir Antara, Rabu (30/7/2025).
Meski demikian, Mahbruri mengakui telah menerima aspirasi dari anggotanya di PGRI. Hanya saja, aspirasi itu belum dilakukan kajian mendalam terkait penerapan kebijakan tersebut.
”Aspirasi itu kami tampung dan dicatat, meski PGRI sendiri belum melakukan kajian mendalam. Akan tetapi kami akan menyambut aspirasi dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan sistem,” ujarnya.
Menurutnya, aspirasi ini menandakan kepedulian dan keterlibatan para guru dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif, sehingga hal ini menjadi ruang kajian bersama.
Murianews, Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, ogah gegabah memberlakukan wacana lima hari sekolah. Hal ini ditandai dengan dibukanya ruang dialog terkait penerapan wacana tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekalongan, Mahbruri, menegaskan hingga saat ini pihaknya belum menerima pengajuan resmi dari masyarakat atau lembaga pendidikan mengenai usulan lima hari sekolah.
Namun, ia memastikan Disdik tetap terbuka dan akan menyiapkan langkah antisipasi melalui kajian internal yang berbasis data dan kebutuhan riil di lapangan.
”Secara formal, belum ada satu pun permohonan atau usulan terkait lima hari sekolah,” kata Mahbruri, yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Kota Pekalongan seperti dilansir Antara, Rabu (30/7/2025).
Meski demikian, Mahbruri mengakui telah menerima aspirasi dari anggotanya di PGRI. Hanya saja, aspirasi itu belum dilakukan kajian mendalam terkait penerapan kebijakan tersebut.
”Aspirasi itu kami tampung dan dicatat, meski PGRI sendiri belum melakukan kajian mendalam. Akan tetapi kami akan menyambut aspirasi dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan sistem,” ujarnya.
Menurutnya, aspirasi ini menandakan kepedulian dan keterlibatan para guru dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif, sehingga hal ini menjadi ruang kajian bersama.
Koordinasi Lintas Bidang...
Dinas Pendidikan, berencana melakukan koordinasi lintas bidang dalam waktu dekat termasuk dengan para pengawas sekolah dan kepala satuan pendidikan.
”Kajian ini akan difokuskan pada empat aspek utama, seperti ketahanan anak didik terutama siswa SD dalam mengikuti pembelajaran lebih panjang,” tegasnya.
Kemudian kondisi sosial dan budaya masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kegiatan madrasah diniyah, tempat pendidikan Al Quran, yang lazim diikuti para siswa pada sore hari.
”Kami tidak bisa mengambil keputusan hanya berdasarkan tren atau asumsi. Harus ada data, indikator, dan perspektif yang komprehensif, adil bagi semua pihak siswa, guru, sekolah, serta masyarakat,” tandasnya.
Pihaknya segera melakukan konsultasi dengan pimpinan daerah guna mendapatkan arahan strategis dan memastikan setiap langkah yang diambil sejalan dengan visi pembangunan pendidikan di daerah.
”Jika nanti lima hari sekolah dianggap tepat dan siap diterapkan, maka tentu kami ingin semua pihak merasa dilibatkan dan siap menjalankannya bersama,” tambahnya.