Kerusakan terparah berada di wilayah Desa Gandatapa, di mana warga menanam sekitar 18 pohon pisang sepanjang 500 meter.
Akibatnya, pengendara tidak bisa melaju lebih dari 5 km/jam karena harus menghindari lubang-lubang besar di jalan.
Rusin, salah satu warga setempat, mengatakan aksi ini dilakukan pada Minggu (24/8) sebagai bentuk protes kolektif. Ia mengungkapkan, kondisi jalan rusak sudah berlangsung hampir dua tahun.
Meskipun sempat diperbaiki setahun lalu, perbaikan hanya bersifat tambal sulam dan tidak bertahan lama.
”Kalau hujan besar mending nggak usah lewat karena susah banget. Harapannya ya tetap harus dibenerin secepatnya. Karena bikin motor pada bodol (rusak). Apalagi ini kan menuju ke jalur wisata ke Baturraden. Malu-maluin,” katanya.
Murianews, Banyumas – Warga Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang, Senin (25/8/2025).
Aksi itu dilakukan lantaran jalan tersebut sudah rusak parah dan tak kunjung diperbaiki. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan utama yang digunakan wisatawan menuju wisata Baturraden.
Melansir dari Detik Jateng, kerusakan jalan membentang sepanjang empat kilometer dari Desa Karangcegak hingga Desa Gandatapa.
Kerusakan terparah berada di wilayah Desa Gandatapa, di mana warga menanam sekitar 18 pohon pisang sepanjang 500 meter.
Akibatnya, pengendara tidak bisa melaju lebih dari 5 km/jam karena harus menghindari lubang-lubang besar di jalan.
Rusin, salah satu warga setempat, mengatakan aksi ini dilakukan pada Minggu (24/8) sebagai bentuk protes kolektif. Ia mengungkapkan, kondisi jalan rusak sudah berlangsung hampir dua tahun.
Meskipun sempat diperbaiki setahun lalu, perbaikan hanya bersifat tambal sulam dan tidak bertahan lama.
”Kalau hujan besar mending nggak usah lewat karena susah banget. Harapannya ya tetap harus dibenerin secepatnya. Karena bikin motor pada bodol (rusak). Apalagi ini kan menuju ke jalur wisata ke Baturraden. Malu-maluin,” katanya.
Diusulkan ke Pusat...
Menanggapi protes warga, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas, Kresnawan, menjelaskan pihaknya sudah mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke pemerintah pusat melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD).
”Insyaallah ini sedang proses, semoga tahun ini terealisasi,” ujar Kresnawan.
Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyatakan, kondisi keuangan daerah sedang tidak baik akibat efisiensi dari pusat.
Ia mengakui perbaikan tidak bisa dilakukan secara serentak, namun pihaknya terus berupaya memperbaiki infrastruktur secara bertahap.
”Kondisi keuangan dari pusat sampai daerah tidak baik-baik saja. Tapi khusus untuk Banyumas tiada hari tanpa perbaikan jalan. Saya berupaya meskipun tambal, termasuk irigasi dan penerangan. Tapi tidak mungkin langsung serentak, bertahap,” pungkasnya.