Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, 19 Desa di Magelang Hujan Abu
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 11 Agustus 2021 12:21:21
MURIANEWS, Magelang - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8/2021) malam pukul 20.27 WIB.
Awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik. Peristiwa awan panas guguran tersebut sekaligus menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih sangat tinggi.
Akibatnya, hujan abu tipis terjadi di 19 desa dari tujuh kecamatan di Magelang. Yakni di Desa Paten dan Desa Seng Kecamatan Dukun serta, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan.
Kemudian, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing Kecamatan Secang.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin. Hingga mengakibatkan meluasnya cakupan wilayah hujan abu yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa kemudian berkembang menjadi 19 desa.
“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” katanya dalam siaran persnya, Rabu (11/8/2021).
Secara umum, lanjut dia, kondisi saat ini masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” tegasnya.
“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” tegasnya.Berdasarkan hasil koordinasi antara BPBD Kabupaten Magelang dan BPPTKG, status Gunung Merapi hingga saat ini masih berada dalam level III atau ‘Siaga’ dan belum ada rekomendasi untuk warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.Namun, warga tetap diminta untuk selalu waspada dan selalu memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari pihak-pihak berwenang.“Hasil koordinasi dengan BPPTKG, status Gunung Merapi masih ‘Siaga’ atau level III. Belum ada rekomendasi untuk mengungsi dan warga diminta selalu waspada,” imbuhnya.BPBD Kabupaten Magelang juga telah membagikan masker kepada warga mulai erupsi yang sudah terjadi pada Minggu (8/8/2021). Masker tersebut diberikan langsung untuk warga di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanik, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” pungkasnya. Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_210247" align="alignleft" width="700"]

Awan panas Gunung Merapi. (Foto: dok BPPTKG)[/caption]
MURIANEWS, Magelang - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (10/8/2021) malam pukul 20.27 WIB.
Awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik. Peristiwa awan panas guguran tersebut sekaligus menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih sangat tinggi.
Akibatnya, hujan abu tipis terjadi di 19 desa dari tujuh kecamatan di Magelang. Yakni di Desa Paten dan Desa Seng Kecamatan Dukun serta, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan.
Kemudian, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing Kecamatan Secang.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin. Hingga mengakibatkan meluasnya cakupan wilayah hujan abu yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa kemudian berkembang menjadi 19 desa.
“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” katanya dalam siaran persnya, Rabu (11/8/2021).
Secara umum, lanjut dia, kondisi saat ini masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” tegasnya.
Berdasarkan hasil koordinasi antara BPBD Kabupaten Magelang dan BPPTKG, status Gunung Merapi hingga saat ini masih berada dalam level III atau ‘Siaga’ dan belum ada rekomendasi untuk warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Namun, warga tetap diminta untuk selalu waspada dan selalu memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari pihak-pihak berwenang.
“Hasil koordinasi dengan BPPTKG, status Gunung Merapi masih ‘Siaga’ atau level III. Belum ada rekomendasi untuk mengungsi dan warga diminta selalu waspada,” imbuhnya.
BPBD Kabupaten Magelang juga telah membagikan masker kepada warga mulai erupsi yang sudah terjadi pada Minggu (8/8/2021). Masker tersebut diberikan langsung untuk warga di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.
“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanik, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” pungkasnya.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Supriyadi