Mahasiswa Perlu Pahami Literasi Digital dan Keuangan di Perkembangan Teknologi Perbankan
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 1 Maret 2023 16:40:06
Itu diungkapkan saat jadi narasumber di Jateng Digital Conference 2023 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jateng, di Solo, Rabu (1/3/2023).
’’Perbankan di sisi akademik itu, mahasiswa harus memahami literasi digital dan literasi keuangan. Ini sangat penting,’’ katanya.
Baca: Transformasi Industri 4.0, Sudah Siapkah Indonesia?Mahasiswa sendiri banyak masuk di generasi Z. Di mana dalam statistiknya menjadi pengguna terbesar gadget.
Sebab, 54 persen mahasiswa menggunakan gadget sebagai bersosmed dan mencari hiburan. Sedangkan, 15 persennya menggunakan aplikasi perbankan.
’’Dari statistik ini bisa kita pantau penetrasi internet di kalangan generasi Z sudah menjadikan perubahan transformasi teknologi. Yang dulu konvensional, sekarang sudah digital. Hadirnya aplikasi keuangan juga memudahkan dalam hal bertransaksi,’’ jelasnya.
Beragamnya aplikasi perbankan memang berdampak baik. Namun, ada juga dampak buruknya jika tak jeli. Salah satunya persoalan pinjaman online yang telah marak di dunia akademik.
Beragamnya aplikasi perbankan memang berdampak baik. Namun, ada juga dampak buruknya jika tak jeli. Salah satunya persoalan pinjaman online yang telah marak di dunia akademik.Sebelum menggunakan aplikasi perbankan, mahasiswa harusnya jeli dan pandai-pandai menyikapan. Layanan digitalisasi keuangan harus dilihat terlebih dulu kepercayaannya hingga melakukan pengecekan sebelum menggunakan.Jangan sampai, dengan adanya kemajuan digital ini, mahasiswa malah terjerumus dengan memiliki utang yang banyak.Selain itu, kejahatan cyber lain juga harus diantisipasi. Seperti maraknya pesan-pesan yang dikirimkan berisi aplikasi namun bisa mengelabuhi korbannya ketika diakses dan bisa mengambil data-data pribadi.’’Sebenarnya digitalisasi perbankan punya tujuan baik, tapi perlu bijak. Perlunya literasi digital dan literasi perbankan,’’ ungkapnya. Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Solo – Dosen D3 TI Sekolah Vokasi UNS, Fendy Aji Purnomo mengupas tentang perlunya literasi digital dan keuangan bagi mahasiswa di saat perkembangan teknologi perbankan melalui digitalisasi.
Itu diungkapkan saat jadi narasumber di Jateng Digital Conference 2023 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jateng, di Solo, Rabu (1/3/2023).
’’Perbankan di sisi akademik itu, mahasiswa harus memahami literasi digital dan literasi keuangan. Ini sangat penting,’’ katanya.
Baca: Transformasi Industri 4.0, Sudah Siapkah Indonesia?
Mahasiswa sendiri banyak masuk di generasi Z. Di mana dalam statistiknya menjadi pengguna terbesar gadget.
Sebab, 54 persen mahasiswa menggunakan gadget sebagai bersosmed dan mencari hiburan. Sedangkan, 15 persennya menggunakan aplikasi perbankan.
’’Dari statistik ini bisa kita pantau penetrasi internet di kalangan generasi Z sudah menjadikan perubahan transformasi teknologi. Yang dulu konvensional, sekarang sudah digital. Hadirnya aplikasi keuangan juga memudahkan dalam hal bertransaksi,’’ jelasnya.
Beragamnya aplikasi perbankan memang berdampak baik. Namun, ada juga dampak buruknya jika tak jeli. Salah satunya persoalan pinjaman online yang telah marak di dunia akademik.
Sebelum menggunakan aplikasi perbankan, mahasiswa harusnya jeli dan pandai-pandai menyikapan. Layanan digitalisasi keuangan harus dilihat terlebih dulu kepercayaannya hingga melakukan pengecekan sebelum menggunakan.
Jangan sampai, dengan adanya kemajuan digital ini, mahasiswa malah terjerumus dengan memiliki utang yang banyak.
Selain itu, kejahatan cyber lain juga harus diantisipasi. Seperti maraknya pesan-pesan yang dikirimkan berisi aplikasi namun bisa mengelabuhi korbannya ketika diakses dan bisa mengambil data-data pribadi.
’’Sebenarnya digitalisasi perbankan punya tujuan baik, tapi perlu bijak. Perlunya literasi digital dan literasi perbankan,’’ ungkapnya.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Zulkifli Fahmi