Akademisi Sebut Layanan Digital dan Offline Harus Berimbang
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 1 Maret 2023 15:40:04
Hal ini diungkapkan dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023 yang digelar AMSI Jateng di sesi pertama dengan tema Layanan Digital di Lembaga Pemerintahan, Rabu (1/3/2023). Sesi pertama ini dimoderatori oleh Suwarmin, Direktur Pemasaran dan Konten Solopos.com.
Joko mengatakan, digitalisasi teknologi hanya merupakan sebuah sarana atau alat. Ada hal penting lain yakni terkait pemberian layanan yang prima.
”Jadi tidak hanya respon, daya tanggap, tapi ada unsur lain, yakni bisa empati merasakan kondisi masyarakat dalam pelayanan yang dilakukan. Seperti kepada masyarakat yang terdampak banjir, hingga yang tengah tidak bekerja," katanya.
Baca:Digitalisasi Permudah Aduan Masyarakat ke Pemprov JatengIa berpesan agar jangan sampai saat ini hanya mendewakan digitalisasi saja. Pasalnya, ketika hal tersebut terjadi, akan ada unsur kemanusiaan yang akan sirna.
”Jika di-
breakdown lagi itu unsur komunikasi memanusiakan manusia," ujarnya.
”Jika di-
breakdown lagi itu unsur komunikasi memanusiakan manusia," ujarnya.Oleh karena itu, pentingnya adanya
blended layanan yang harus dilakukan. Sehingga layanan prima yang tercipta nanti bukan hanya layanan digital saja, namun ketika melakukan layanan langsung pun masyarakat merasakan layanan prima.
Baca: Kejahatan Cyber Jadi Ancaman Serius Digitalisiasi Keuangan, Ini Bentuknya”Harus ada
blended layanan yang prima, tidak hanya layanan digital, tapi juga layanan
offline. Apalagi saat bertemu bisa menciptakan komunikasi yang lebih hidup antartiap pribadi," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Solo – Dr Joko Suyono, dosen Univet Bantara Sukoharjo menyebut perlunya keberimbangan layanan digital dan layanan langsung atau
offline. Sehingga, masyarakat bukan hanya mendapatkan layanan prima di dunia digitalisasi, namun juga mendapatkan layanan prima saat melakukan kunjungan langsung.
Hal ini diungkapkan dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023 yang digelar AMSI Jateng di sesi pertama dengan tema Layanan Digital di Lembaga Pemerintahan, Rabu (1/3/2023). Sesi pertama ini dimoderatori oleh Suwarmin, Direktur Pemasaran dan Konten Solopos.com.
Joko mengatakan, digitalisasi teknologi hanya merupakan sebuah sarana atau alat. Ada hal penting lain yakni terkait pemberian layanan yang prima.
”Jadi tidak hanya respon, daya tanggap, tapi ada unsur lain, yakni bisa empati merasakan kondisi masyarakat dalam pelayanan yang dilakukan. Seperti kepada masyarakat yang terdampak banjir, hingga yang tengah tidak bekerja," katanya.
Baca:Digitalisasi Permudah Aduan Masyarakat ke Pemprov Jateng
Ia berpesan agar jangan sampai saat ini hanya mendewakan digitalisasi saja. Pasalnya, ketika hal tersebut terjadi, akan ada unsur kemanusiaan yang akan sirna.
”Jika di-
breakdown lagi itu unsur komunikasi memanusiakan manusia," ujarnya.
Oleh karena itu, pentingnya adanya
blended layanan yang harus dilakukan. Sehingga layanan prima yang tercipta nanti bukan hanya layanan digital saja, namun ketika melakukan layanan langsung pun masyarakat merasakan layanan prima.
Baca: Kejahatan Cyber Jadi Ancaman Serius Digitalisiasi Keuangan, Ini Bentuknya
”Harus ada
blended layanan yang prima, tidak hanya layanan digital, tapi juga layanan
offline. Apalagi saat bertemu bisa menciptakan komunikasi yang lebih hidup antartiap pribadi," ujarnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha