Ini Kronologi Pengeroyokan hingga Menewaskan Pelajar SMP di Klaten
Zulkifli Fahmi
Selasa, 16 Mei 2023 14:27:03
Ia menjelaskan, mulanya korban yang tinggal di Dusun Karangnongko, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara itu pamit pergi hendak
ngopi bersama temannya.
’’Awalnya pamit ngopi-ngopi, harinya malam Minggu. Enam orang termasuk anak saya,’’ katanya seperti dilansir
Detik.com, Selasa (16/5/2023) siang.
Anaknya itu pergi ngopi di sekitar Terminal Klaten, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan. Usai ngopi, sekitar pukul 23.00 WIB, korban hendak pulang.
Baca: Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Pelajar SMP di Klaten MeninggalNamun, saat perjalanan pulang itu, korban bertemu gerombolan orang sekitar 30 orang. Korban kemudian dikejar dan kemudian dihadang di sekitar SMK Gumulan, Klaten Tengah.
Setelah terkejar, motor yang dikendarai korban kemudian ditendang sampai terjatuh. Saat korban terjatung para pelaku langsung memukuli korban.
’’Dipukuli dengan benda tumpul. Katanya ada yang bawa senjata tajam, tapi tidak digunakan. Saat kejadian temannya lari ke swalayan dan ada yang ke kampung,’’ papar Sriyanto.
Setelah gerombolan pelaku pergi, temen-teman korban baru berdatangan. Korban lalu dibawa ke RSD Bagas Waras.
Menurut Sriyanto, saat dibawa ke RS Bagas Waras, korban masih sadar. Sriyanto dan nenek korban baru mendapatkan kabar korban dibawa ke RS Bagas Waras pada Minggu (14/5/2023) pukul 04.00 WIB.
’’Saya jam 07.00 WIB ke sana sudah tidak sadar. Muntah darah lalu dibawa ke RSI (Rumah Sakit Islam, red) Klaten,’’ jelas Sriyanto.
Baca: Cek Fakta: Video Pengeroyokan Manusia Silver Beredar dengan Narasi Lokasi di Jember KudusSriyanto menyebut tak ada luka bekas senjata tajam di tubuh anaknya. Namun, di kepala korban terdapat luka diduga akibat pukulan benda tumpul.’’Lukanya pukulan benda tumpul. Saya langsung laporan hari Minggu (14/4) ke Polres dan temannya juga sudah diperiksa. Saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal,’’ harap Sriyanto.Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMP asal Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSI Klaten.Pelajar kelas 3 SMP yang berinisial NA (16) itu diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari.Staf PKRS dan Humas Pemasaran RS Islam Klaten, Aditya Dimas mengonfirmasi kabar meninggalnya NA. Ia menjelaskan, korban meninggal Senin (15/5/2023) pukul 22.45 WIB.Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah membenarkan ada laporan dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Pihak keluarga korban disebut sudah melapor.’’Laporan dari ayah korban tanggal 14 Mei 2023. Waktu kejadiannya tanggal 14 Mei 2023 sekitar pukul 00.30 WIB. TKP depan SMK Gumulan, Klaten Tengah,’’ terang Abdillah.
Murianews, Klaten – Sriyanto (42), ayah NA (16), pelajar SMP di Klaten yang meninggal karena menjadi korban pengeroyokan menceritakan insiden yang menimpa anaknya itu.
Ia menjelaskan, mulanya korban yang tinggal di Dusun Karangnongko, Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara itu pamit pergi hendak
ngopi bersama temannya.
’’Awalnya pamit ngopi-ngopi, harinya malam Minggu. Enam orang termasuk anak saya,’’ katanya seperti dilansir
Detik.com, Selasa (16/5/2023) siang.
Anaknya itu pergi ngopi di sekitar Terminal Klaten, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Selatan. Usai ngopi, sekitar pukul 23.00 WIB, korban hendak pulang.
Baca: Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Pelajar SMP di Klaten Meninggal
Namun, saat perjalanan pulang itu, korban bertemu gerombolan orang sekitar 30 orang. Korban kemudian dikejar dan kemudian dihadang di sekitar SMK Gumulan, Klaten Tengah.
Setelah terkejar, motor yang dikendarai korban kemudian ditendang sampai terjatuh. Saat korban terjatung para pelaku langsung memukuli korban.
’’Dipukuli dengan benda tumpul. Katanya ada yang bawa senjata tajam, tapi tidak digunakan. Saat kejadian temannya lari ke swalayan dan ada yang ke kampung,’’ papar Sriyanto.
Setelah gerombolan pelaku pergi, temen-teman korban baru berdatangan. Korban lalu dibawa ke RSD Bagas Waras.
Menurut Sriyanto, saat dibawa ke RS Bagas Waras, korban masih sadar. Sriyanto dan nenek korban baru mendapatkan kabar korban dibawa ke RS Bagas Waras pada Minggu (14/5/2023) pukul 04.00 WIB.
’’Saya jam 07.00 WIB ke sana sudah tidak sadar. Muntah darah lalu dibawa ke RSI (Rumah Sakit Islam, red) Klaten,’’ jelas Sriyanto.
Baca: Cek Fakta: Video Pengeroyokan Manusia Silver Beredar dengan Narasi Lokasi di Jember Kudus
Sriyanto menyebut tak ada luka bekas senjata tajam di tubuh anaknya. Namun, di kepala korban terdapat luka diduga akibat pukulan benda tumpul.
’’Lukanya pukulan benda tumpul. Saya langsung laporan hari Minggu (14/4) ke Polres dan temannya juga sudah diperiksa. Saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal,’’ harap Sriyanto.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMP asal Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSI Klaten.
Pelajar kelas 3 SMP yang berinisial NA (16) itu diduga menjadi korban pengeroyokan oleh gerombolan tak dikenal pada malam hari.
Staf PKRS dan Humas Pemasaran RS Islam Klaten, Aditya Dimas mengonfirmasi kabar meninggalnya NA. Ia menjelaskan, korban meninggal Senin (15/5/2023) pukul 22.45 WIB.
Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah membenarkan ada laporan dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia. Pihak keluarga korban disebut sudah melapor.
’’Laporan dari ayah korban tanggal 14 Mei 2023. Waktu kejadiannya tanggal 14 Mei 2023 sekitar pukul 00.30 WIB. TKP depan SMK Gumulan, Klaten Tengah,’’ terang Abdillah.