Rabu, 19 November 2025


PLTSa Benowo memiliki luas area seluas 37,4 hektare. Pertama kali beroperasi dengan kapasitas 1,65 MW menggunakan teknologi sanitary landfill.

Kemudian, pada 10 Maret 2021, PLTSa menggunakan teknologi gasification (zero waste) dengan kapasitas 9 MW. Itu setelah ditekennya Perpres 35/2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

’’PLTSa Benowo ini merupakan wujud nyata kolaborasi PLN dengan pemerintah kota Surabaya untuk mendukung energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan. Setiap tahunnya, PLTSa ini berkontribusi memasok energi bersih sekitar 5,5 GWh dan 30 GWh untuk masing-masing pembangkitnya,’’ papar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Lasiran, sebagaimana dilansir di kominfo.jatimprov.go.id, Rabu (17/5/2023).

Baca: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Kabupaten Malang Jatim

Sebagai informasi, Sanitary landfill merupakan sistem pengelolaan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah untuk selanjutnya diperoleh gas metan.

Sementara metode gasification/zero waste adalah metode untuk mengkonversi sampah padat menjadi bahan bakar gas melalui proses termal (termokimia) dengan pasokan udara terbatas pada suatur reaktor yang disebut dengan gasifier.Menurut Lasiran, zero waste memiliki keunggulan dibanding teknologi sebelumnya. Di mana, dengan metode ini membuat tak ada sampah yang tersisa.’’Kedua pembangkit ini langsung terkoneksi dengan sistem 20 kV di Gardu Induk Altaprima, sehingga listrik yang digunakan warga Surabaya ini sudah dipasok energi ramah lingkungan,’’ imbuh Lasiran.Baca: PLN Garap Lahan Seluas 1,46 hektar untuk PLTS Yang Akan Menghasilkan 1,3 Megawatt ListrikLebih lanjut, Lasiran mengungkapkan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah memberikan akses listrik secara merata di Jawa Timur melalui pembangkit-pembangkit hijau lainnya.’’PLN pun berencana menambah 16 PLTSa komunal berkapasitas 975 kWp dengan potensi pelanggan 8.434 di Kepulauan Sumenep seperti Bulumanuk, Bunginnyarat, Gili Labak, Karamian, Sepangkur Kecil dan lainnya," pungkas Lasiran.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler