Jumat, 29 September 2023

Ratusan Monyet Turun ke Permukiman Warga Banyumas

Zulkifli Fahmi
Minggu, 4 Juni 2023 13:40:52
Moyet yang berkeliaran di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. (Detik.com/Anang Firmansyah)
Murianews, Banyumas – Warga Desa Cikakak, Kecamatang Wangon, Kabupaten Banyumas dibuat resah dengan adanya ratusan ekor monyet yang turun ke permukiman.

Moyet-moyet itu kerap kali memasuki rumah warga hingga merusak lahan pertanian. Fenomena itu biasa terjadi saat musim kemarau datang.

Para moyet itu turun ke permukiman warga untuk mencari makan. Menurut Slamet (69), warga setempat, moyet itu datang dari dua kelompok berbeda, yakni dari wilayah gerumbul Gandarusa dan kawasan perbukitan hutan pinus.

Baca: Macan Tutul Diduga Turun ke Pemukiman di Tempur Jepara

’’Dari daerah Gandarusa kalau di sana sudah tidak ada makanan maka turun. Kalau kumpul ke sini ya ada sekitar 500 an monyet. Mereka turun untuk cari makan ke permukiman warga,’’ katanya dikutip dari Detik.com, Minggu (4/6/2023).

Pada hari-hari biasa, gerombolan moyet tersebut biasa berkeliaran di kawasan Masjid Sakatunggal. Namun saat musim kemarau seperti ini rumah warga juga menjadi sasaran gerombolan monyet untuk mencari makan.

’’Warga di sini sudah lebih waspada kalau musim kemarau. Pintu rumah pasti selalu tertutup. Apalagi dapur, terbuka sedikit saja dan lengah bisa jadi serangan monyet. Apa saja pasti diambil. Entah itu nasi yang di dalam cething. Tidak satu dua monyet, tapi bisa sampai belasan yang masuk,’’ terangnya.

Tidak hanya menyasar kawasan permukiman, lahan pertanian juga tak luput dari sasaran kelompok monyet yang kelaparan. Terlebih petani yang berada dalam radius 1 km.

’’Kemarau itu sudah tidak ada makanan. Terus menyerangnya ke tanaman petani. Karena sudah tidak ada makanan akhirnya turun. Yang dimakan pisang, terus kelapa,’’ katanya.

Ia mengungkapkan, Desa Cikakak memang salah satu daerah yang rawan kekeringan. Jadinya, banyak monyet ini yang turun gunung untuk mencari minum dan mandi.

’’Kalau musim kemarau itu makin banyak yang kesini. Kadang-kadang air kan juga sudah tidak ada di atas. Jadi mereka turun untuk minum di sungai Asahan,’’ ungkapnya.

Komentar