Kamis, 20 November 2025

Murianews, Sukorharjo – Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah mendorong agar riset dan penyiapan kekuatan farmakologi dari dalam negeri terus ditingkatkan.

Itu dikemukakannya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Tahun 2023 Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).

Menurut Ganjar, para apoteker perlu melakukan riset-riset itu guna mengantisipasi perkembangan penyakit pada masa depan.

’’Mesti riset terus-menerus. Ini momentum para apoteker untuk melakukan riset, berkolaborasi dan mengantisipasi perubahan dunia, khususnya soal disease,’’ kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan peran apoteker menjadi penting dalam antisipasi perubahan dunia kesehatan. Ia tidak ingin ada kepanikan seperti yang terjadi saat Covid-19 muncul pada tahun 2020 lalu. Juga kemunculan penyakit-penyakit baru yang belum diketahui obatnya.

’’Jangan sampai kemarin kita panik semuanya karena kita tidak punya obat dan hingga akhirnya banjir impor,’’ katanya.

Menurut Ganjar, riset yang dilakukan terus-menerus adalah kunci menyiapkan kekuatan farmakologis dalam negeri menghadapi tantangan dunia kesehatan ke depan. Sebab potensi kekuatan itu sangat besar di Indonesia.

’’Penting untuk melihat tren perkembangan zaman dan menyiapkan kekuatan farmakologis dari dalam negeri karena kita kaya soal itu,’’ jelasnya.

Ganjar menyebut, kemandirian di bidang kesehatan perlu didorong. Pandangan tersebut juga pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dengan kemandirian di bidang kesehatan, maka masyarakat akan lebih percaya dengan pengobatan di dalam negeri. Selain itu, Indonesia juga bisa menekan impor obat-obatan dari luar negeri.

’’Apakah kita tidak mampu? Kalau saya bilang mampu, tinggal mau apa tidak,’’ ungkapnya.

Ganjar pun mendorong para apoteker maupun pakar farmasi mengisi posisi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).

Tujuan tentu saja untuk memperbanyak riset tentang obat termasuk obat herbal. Contohnya di Tawangmangu ada tempat riset untuk obat herbal tetapi saat ini kurang produktif sehingga butuh digenjot.

’’Ini bagian dari hilirisasi yang perlu dilakukan. Kita punya hutan yang luas, laut yang luas. Kita punya perguruan tinggi, kita bisa mandiri bidang obat dan obat herbal. Kita punya kamu juga lho,’’ ujarnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler