Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau akan masuk ke wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada Mei 2024 mendatang.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, Sukasno mengatakan, awal kemarau 2024 di Indonesia, paling awal terjadi pada pertengahan April 2024 atau dasarian II.

Wilayah yang masuk dalam dasarian II ini meliputi, Kabupaten Rembang bagian selatan, wilayah utara Kabupaten Blora, dan sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Pati.

Dalam siaran resminya, ia mengatakan, mulai akhir Juni atau dasarian III, sejumlah wilayah di bagian barat Jawa Tengah mulai memasuki musim kemarau.

Wilayah itu, di antaranya, Kabupaten Pekalongan bagian selatan dan tenggara, Kabupaten Purbalingga bagian utara, Kabupaten Banjarnegara bagian barat laut, dan sebagian kecil wilayah barat daya Kabupaten Batang.

”Awal musim kemarau tahun 2024 umumnya diprakirakan sama dengan normalnya,” katanya.

Adapun puncak musim kemarau di Jawa Tengah diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus mendatang. Sementara, sifat hujan pada musim kemarau tahun ini umumnya normal hingga di atas normal.

Sementara itu, berdasarkan analisa data dan perkembangan kondisi fisis serta dinamika atsmosfer, ada beberapa hal yang mempengaruhi iklim Jawa Tengah.

Salah satunya tentu adanya fenomena El Nino Shouthern Oscillation (ENSO) yang menunjukkan moderat secara gradual akan beralih ke netral pada April 2024.

Kondisi itu sesuai update dinamika atsmosfer di Dasarian I Maret 2024. Kemudian, Indian Ocean Dipole (IOD), juga menunjukkan netral, dan diperkirakan bertahan hingga pertengahan 2024.

Menghadapi musim kemarau ini, pihaknya mengimbau pemerintah daerah mengoptimalkan penyimpanan air di akhir musim hujan nanti. Baik di danau, waduk, embung, kolam retensi, maupun penyimpanan buatan di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

”Sedangkan pada periode musim kemarau, Pemerintah Daerah, Institusi terkait dan masyarakat dihimbau untuk tetap mewaspadai serta tetap mengantisipasi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca/iklim yang terjadi pada Musim Kemarau,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler