Proyek Tanggul di Semarang Diyakini Efektif Atasi Banjir dan Rob
Zulkifli Fahmi
Selasa, 18 Juni 2024 17:19:00
Murianews, Semarang – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yakin, proyek pembangunan tanggul di Tambaklorok efektif mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang, Jawa Tengah. Proyek pengendalian banjir dan rob tersebut sudah memasuki tahap kedua.
Itu diunggapkan dalam keterangan resminya usai meninjau proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambaklorok, Semarang bersama Presiden Jokowi, Senin (17/6/2024).
Menurutnya, proyek tersebut akan menjadi percontohan dalam pengendalian banjir dan rob. Sebagaimana diketahui, persoalan itu tak hanya terjadi di Kota Semarang.
Ia menjelaskan, persoalan itu juga terjadi di Tegal, Pekalongan, Demak, dan Jakarta. Ia menyebut, banjir dan rob yang terjadi karena penurunan tanah atau land subsidence.
Dalam proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambaklorok, Kementerian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km).
”Untuk kawasan seluas 56 hektar ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambaklorok ini,” kata Basuki dikutip dari Antara, Selasa (18/6/2024).
Selain tanggul, Kementerian PUPR juga membangun dua kolam retensi seluas 12,02 hektar dan 8,57 hektare untuk pengendalian banjir dan rob. Setiap kolam retensinya dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.
”Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Basuki.
Program pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambaklorok Tahap II mulai dilaksanakan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 231,6 miliar.
Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR sejak Mei 2017. Jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp45,6 miliar.
Presiden Jokowi mengatakan proyek pengendalian banjir dan rob ini diproyeksikan dapat menahan rob yang terjadi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.
”Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi.



