Wartawan Diajak Ikut Skrining Hoaks di Pilkada 2024
Zulkifli Fahmi
Jumat, 19 Juli 2024 10:12:00
Murianews, Semarang – Awak media diajak untuk ikut melakukan Cek Fakta atau skrining berita hoaks yang terjadi sepanjang Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
Itu diungkapkan Perencana Media pada Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas Yunes Herawati dalam Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada di Jateng, Jumat (19/7/2024).
Yunes mengatakan, sebanyak 190 hoaks ditemukan sepanjang penyelenggaraan Pemilu 2024, yakni sejak 2023 hingga pascapemilu 2024 lalu.
‘’Sepanjang 2023 kemarin, ditemukan sekitar 190 berita hoaks,’’ katanya.
Yunes pun berharap, di kegiatan workshop yang diselenggarakan Dewan Pers tersebut dapat membuat para jurnalis untuk meningkatkan teknologinya dalam menangkal berita hoaks.
Tak hanya itu, para jurnalis juga diajak untuk menjadikan prosesinya sebagai sarana mendidik masyarakat lewat bidang pers. Ilmu yang didapat di agenda workshop juga dapat ditularkan, sehingga pembelajaran tetap bergulir.
’’Jadi partisipasi seluruh stakeholder untuk kemudian bersama-sama dalam rangka menjaga agar konten yang disampaikan para jurnalis bisa meminimalisasi berita yang sifatnya hoaks,’’ katanya.
Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Totok Suryanto mengatakan, agenda workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada di Jawa Tengah merupakan forum yang sengaja dirancangnya.
Tujuannya yakni, agar para wartawan siap dalam menghadapi Pilkada yang bergulir pada November 2024 mendatang. Hingga hari ini, Dewan Pars sudah menggelar kegiatan serupa di 17 provinsi dan akan berlanjut sampai 38 provinsi.
Sebab, saat ini medua sudah menjadi kebutuhan. Di mana, media berpengaruh besar pada publik, karena dapat memengaruhi pendapat masyarakat maupun pilihan masyarakat di Pilkada.
’’Maka kita perlu lebih tahu aturan, supaya kita bisa memberitahu masyarakat bahwa aturannya seperti ini. Kita perlu mengefil masyarakat bahwa demokrasi di level provinsi di level kota level Kabupaten ini juga tidak kalah penting dibanding di level pusat,’’ katanya.
Totok juga mengingatkan, empat fungsi media yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah menjalankan fungsi pendidikan pada masyarakat.
’’Apa sih yang masyarakat harapkan, apa sih yang kemudian masyarakat perlu. Kita dorong agar mereka memahami bahwa Pilkada adalah sesuatu yang harus mereka ikuti,’’ ujarnya.
Murianews, Semarang – Awak media diajak untuk ikut melakukan Cek Fakta atau skrining berita hoaks yang terjadi sepanjang Pilkada 2024 di Jawa Tengah.
Itu diungkapkan Perencana Media pada Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas Yunes Herawati dalam Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada di Jateng, Jumat (19/7/2024).
Yunes mengatakan, sebanyak 190 hoaks ditemukan sepanjang penyelenggaraan Pemilu 2024, yakni sejak 2023 hingga pascapemilu 2024 lalu.
‘’Sepanjang 2023 kemarin, ditemukan sekitar 190 berita hoaks,’’ katanya.
Yunes pun berharap, di kegiatan workshop yang diselenggarakan Dewan Pers tersebut dapat membuat para jurnalis untuk meningkatkan teknologinya dalam menangkal berita hoaks.
Tak hanya itu, para jurnalis juga diajak untuk menjadikan prosesinya sebagai sarana mendidik masyarakat lewat bidang pers. Ilmu yang didapat di agenda workshop juga dapat ditularkan, sehingga pembelajaran tetap bergulir.
’’Jadi partisipasi seluruh stakeholder untuk kemudian bersama-sama dalam rangka menjaga agar konten yang disampaikan para jurnalis bisa meminimalisasi berita yang sifatnya hoaks,’’ katanya.
Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Totok Suryanto mengatakan, agenda workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada di Jawa Tengah merupakan forum yang sengaja dirancangnya.
Tujuannya yakni, agar para wartawan siap dalam menghadapi Pilkada yang bergulir pada November 2024 mendatang. Hingga hari ini, Dewan Pars sudah menggelar kegiatan serupa di 17 provinsi dan akan berlanjut sampai 38 provinsi.
Sebab, saat ini medua sudah menjadi kebutuhan. Di mana, media berpengaruh besar pada publik, karena dapat memengaruhi pendapat masyarakat maupun pilihan masyarakat di Pilkada.
’’Maka kita perlu lebih tahu aturan, supaya kita bisa memberitahu masyarakat bahwa aturannya seperti ini. Kita perlu mengefil masyarakat bahwa demokrasi di level provinsi di level kota level Kabupaten ini juga tidak kalah penting dibanding di level pusat,’’ katanya.
Totok juga mengingatkan, empat fungsi media yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah menjalankan fungsi pendidikan pada masyarakat.
’’Apa sih yang masyarakat harapkan, apa sih yang kemudian masyarakat perlu. Kita dorong agar mereka memahami bahwa Pilkada adalah sesuatu yang harus mereka ikuti,’’ ujarnya.