Dongkrak Produksi Pertanian, Pemprov Jateng Distribusikan 5.134 Pompa
Zulkifli Fahmi
Senin, 14 Oktober 2024 22:16:00
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah mendistribusikan 5.134 pompa bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan guna mendongkrak produksi pertanian.
Selain pompa, Pemprov Jateng juga telah mendistribusikan bantuan benih padi unggul untuk 246.848 hektare, alat panen 99 unit, traktor roda 4 ada 69 unit, pupuk bersubsidi 1,4 juta ton, dan traktor roda 2 sebanyak 542 unit.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 93 persen telah digunakan. Bantuan itu dinilainya sangat membantu meningkatkan produksi pertanian di Jateng.
Itu diungkapkannya pada Rapat Koordinasi Wilayah se-Jateng untuk Pengamanan Produksi dan Percepatan Pertanaman Padi di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng.
Ia mengatakan Pemprov Jateng berkomitmen merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi. Di mana, pada September 2024, LTT di jateng mencapai 65.140 hektare, sedangkan Oktober ini, capaiannya didorong mencapai 105.000-110.000 ha.
’’Di Oktober ini kami sanggup mencapai 105.000-110.000 ha. Jadi kami upayakan untuk terus mendekati target yang ditentukan oleh Kementerian Pertanian,’’ katanya, Senin (14/10/2024).
Menurutnya, upaya itu perlu dilakukan mengingat Jateng menjadi tumpuan pangan nasional bersama Jawa Barat dan Jawa Timur. Ia pun meminta kepala dinas di kabupaten/kota lebih optimal merealisasikan LTT.
’’Selama ini Jateng dianggap sudah mampu untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas padi. Tetapi masih ada yang akan kami tingkatkan, khususnya dengan perluasan tanam padi,’’ katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Supriyanto menambahkan kebutuhan beras di Jateng sekitar 340.000-345.000 ton per bulan.
Artinya, dalam sebulan harus panen minimal di lahan 100.000 hektare, dengan rata-rata produksi 5,5 sampai 5,6 ton per ha.
’’Artinya, didapat antara 550.000 sampai 560.000 ton gabah kering giling. Kalau dikonversi ke beras 62,74 persen, ketemu angka 345.000 ton. Itu aman satu bulan,’’ katanya.
Ditambahkannya, berdasarkan perkiraan BMKG, pertengahan Oktober ini akan turun hujan sehingga kondisi cuaca tersebut harus dioptimalkan agar luasan tanam tercapai.



