Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, penerjunan tim itu untuk melaksanakan asistensi, monitoring langsung dan evaluasi.
Pihaknya pun meminta masyarakat bersabar. Sebab, penyidikan kasus meninggalnya siswa SMK pada Minggu (24/11/2024) itu masih berlangsung,
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan saat itu polisi menangani laporan soal tawuran di tiga lokasi berbeda. Salah satunya di Semarang Barat lokasi penembakan terjadi.
’’Nah, dalam penanganan ketiga ini, ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,’’ kata Irwan, Senin (25/11/2024), seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (27/11/2024).
’’Mereka dari dua kelompok berbeda, geng Seroja dan geng Tanggul Pojok. Korban dari geng Tanggul Pojok. Kita juga amankan sajam (senjata tajam),’’ ungkapnya.
Murianews, Semarang – Divpropam dan Inspektorat Pengawas Umum Mabes Polri turun tangan dalam penanganan kasus siswa SMK 4 Semarang yang meninggal diduga ditembak anggota polisi.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, penerjunan tim itu untuk melaksanakan asistensi, monitoring langsung dan evaluasi.
Pihaknya pun meminta masyarakat bersabar. Sebab, penyidikan kasus meninggalnya siswa SMK pada Minggu (24/11/2024) itu masih berlangsung,
Diberitakan sebelumnya, Siswa SMK 4 Semarang berinisial G dilaporkan meninggal dengan luka tembak di bagian pinggulnya. Meski sempat mendapatkan perawatan ke RSUP Kariadi, nyawanya tak tertolong.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan saat itu polisi menangani laporan soal tawuran di tiga lokasi berbeda. Salah satunya di Semarang Barat lokasi penembakan terjadi.
’’Nah, dalam penanganan ketiga ini, ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,’’ kata Irwan, Senin (25/11/2024), seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (27/11/2024).
Dalam tawuran di Semarang Barat, memeriksa 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
’’Mereka dari dua kelompok berbeda, geng Seroja dan geng Tanggul Pojok. Korban dari geng Tanggul Pojok. Kita juga amankan sajam (senjata tajam),’’ ungkapnya.
Melerai Tawuran...
Irwan menjelaskan, peristiwa penembakan yang dilakukan anggotanya berawal saat petugas tersebut melihat keributan dalam perjalanan pulang menggunakan motor.
Melihat itu, petugas kemudian hendak melerainya. Namun, sang petugas justru mendapatkan penyerangan hingga mengeluarkan tembakan peringatan dan akhirnya menembak korban.
Korban G tertembak di pinggul. Anggota polisi tersebut kemudian melakukan pertolongan bersama anggota geng Seroja.
Saat di RSUP dr Kariadi, ternyata tidak ada yang mengenali korban sehingga baru sekitar pukul 10.00 WIB identitasnya diketahui dan keluarga korban dikabari.
’’Yang tertembak, korban kena pinggulnya. Satu catatan, ketika dibawa rumah sakit, yang menolong dari kelompok lawan dari kelompok Seroja plus anggota kita itu. Jam 10 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali,’’ terang Irwan.