Dalam keterangan tertulisnya, wilayah Indonesia mengalami gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem, tak terkecuali di Jawa Tengah.
BMKG menyebut, berdasarkan hasil analisis, ada beberapa dinamika atmosfer yang menyebabkan munculnya potensi cuaca ekstrem. Pertama yakni, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO).
Kemudian, adanya pola siklonik di selatan Pulau Jawa yang menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah.
’’Pola belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk wilayah Pulau Jawa, termasuk Jawa Tengah,’’ tulis keterangan BMKG dalam rilis yang diterima Murianews,com, Selasa (17/12/2024).
Kemudian, kelembapan udara di beberapa ketinggian yang cenderung basah berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan hingga ke lapisan atas.
’’Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah,’’ tambah BMKG.
Kondisi di atas mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah.
Murianews, Semarang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah. Kewaspadaan ini berlaku selama sepekan ke depan (18-24/12/2024).
Dalam keterangan tertulisnya, wilayah Indonesia mengalami gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem, tak terkecuali di Jawa Tengah.
BMKG menyebut, berdasarkan hasil analisis, ada beberapa dinamika atmosfer yang menyebabkan munculnya potensi cuaca ekstrem. Pertama yakni, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO).
Kemudian, adanya pola siklonik di selatan Pulau Jawa yang menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jawa Tengah.
’’Pola belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk wilayah Pulau Jawa, termasuk Jawa Tengah,’’ tulis keterangan BMKG dalam rilis yang diterima Murianews,com, Selasa (17/12/2024).
Kemudian, kelembapan udara di beberapa ketinggian yang cenderung basah berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan hingga ke lapisan atas.
’’Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah,’’ tambah BMKG.
Kondisi di atas mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah.
Imbauan BMKG...
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk terus waspada dan siaga, terutama ketika terjadi hujan lebat.
Itu dilakukan guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang.
Ada pun wilayah yang perlu mewaspadai adanya cuaca ekstrem sebagai berikut:
Rabu (18/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Grobogan, Blora, Rembang, dan Jepara.
Kemudian, Demak, Kendal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Kamis (19/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Semarang, dan Salatiga.
Lalu, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Jepara, Kendal bagian Selatan, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes bagian Selatan dan sekitarnya.
Wilayah Terdampak di Akhir Pekan...
Jumat (20/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, dan Salatiga.
Selanjutnya, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kendal bagiam Selatan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Sabtu (21/12/2024)
Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Temanggung, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Jepara, dan Demak.
Kendal bagian Selatan, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal baguan Selatan, Brebes bagian Selatan dan sekitarnya.
Minggu (22/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Klaten.
Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Jepara, Demak, Kendal bagian Selatan, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Wilayah Terdampak Jelang Natal...
Senin (23/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Klaten.
Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, dan sekitarnya.
Selasa (24/12/2024)
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Klaten.
Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.