Menurutnya, moderasi beragama dibutuhkan guna membangun sikap toleran dan rukun. Tujuannya yakni untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sumanto menjelaskan, selain mewujudkan masyarakat beragam yang harmonis, moderasi beragama juga mencegah fanatisme berlebihan.
Menurut Sumanto, Ramadan kali ini merupakan momen yang tepat untuk menyebarkan semangat toleransi dan memperkuat moderasi beragama.
”Tidak seperti lima atau 10 tahun yang lalu,” ujarnya.
Murianews, Solo – Ketua DPRD Jateng Sumanto menekankan pentingnya moderasi beragama. Itu dilakukan guna mencegah tumbuhnya radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, moderasi beragama dibutuhkan guna membangun sikap toleran dan rukun. Tujuannya yakni untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Itu diungkapkannya saat menjadi narasumber di salah satu radio Jawa Tengah, belum lama ini. Di kesempatan itu, ia menyebut tokoh agama punya peran sentral untuk mengajarkan pentingnya sikap toleran dan saling menghargai antarumat beragama.
Sumanto menjelaskan, selain mewujudkan masyarakat beragam yang harmonis, moderasi beragama juga mencegah fanatisme berlebihan.
Menurut Sumanto, Ramadan kali ini merupakan momen yang tepat untuk menyebarkan semangat toleransi dan memperkuat moderasi beragama.
Sumanto menilai, saat ini bibit radikalisme sudah menurun secara bertahap di masyarakat. ia menyebut, itu berkat peran aktif TNI-Polri dan forkompimda.
”Tidak seperti lima atau 10 tahun yang lalu,” ujarnya.
Pentingnya Mitigasi...
Untuk mencegah paham radikalisme tumbuh kembali, ia menekankan pentingnya mitigasi sebagai langkah antisipasi. Gejala-gejala yang timbul harus segera dicegah.
”Sebelum konflik terjadi, pasti ada gejalanya. Mencegah lebih penting dalam menjaga situasi tetap aman terkendali. Masyarakat perlu terus diingatkan pentingnya persatuan,” katanya.
Di kesempatan itu, Sumanto menekankan perlunya memberikan kontra narasi dan propaganda di media sosial. Sebab, saat ini, anak muda sebagian besar mengakses internet dan media sosial.
Di ruang digital ini, para ideolog radikal dan terorisme sering melakukan propaganda untuk menggaet dukungan hingga merekrut anak muda untuk ikut menjadi teroris.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Jateng Ayuning Sekar Suci mengatakan perlu kolaborasi pemerintah dengan para tokoh agama untuk terus menggaungkan moderasi beragama.
Ia meminta moderasi beragama memanfaatkan media sosial untuk membendung propaganda negatif di internet.
”Konten di medsos pun perlu dikemas agar tak membosankan. Selain itu, moderasi beragama harus diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari,” paparnya.