Kepala Basarnas Semarang Budiono mengatakan, mereka mulanya berangkat bersama tujuh pemancing lainnya. Sekitar puku 07.00 WIB mereka berangkat menuju dam merah dengan perahu milik warga Tambaklorok Kelurahan Tanjung Mas Semarang.
Sekitar pukul 10.30 WIB, tiba-tiba angin kencang disertai hujan menghempas wilayah tersebut. Mengetahui itu, pemilik perahu pun berinisiatif menjemput para pemancing.
Namun, saat tiba di lokasi, sekitar pukul 11.30 WIB, pemilik perahu itu hanya menemukan tujuh orang selamat. Sementara, lima pemaincing lainnya hilang.
Karena gelombang tinggi dan angin kencang, pemilik perahu dan tujuh pemancing yang selamat tersebut tak berani melakukan pencarian. Mereka pun menunggu hingga badai mereda.
Sekitar pukul 14.00 WIB, saat badai mereda, pemilik perahu dengan dibantu nelayan setempat langsung melakukan pencarian kembali.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka menemkan dua mayat pemancing. Satu di antaranya diketahui bernama Bagus dan satu lainnya belum diketahui identitasnya.
Karena situasi semakin petang dan cuaca juga masih cukup berbahaya, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Semarang dan SAR lainnya untuk melakukan pencarian.
Murianews, Semarang – Sebanyak tiga orang pemancing dilaporkan hilang dan dua lainnya ditemukan meninggal terhempas badai saat memancing di Dam Merah Pintu Masuk Kapal Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Selasa (19/8/2025).
Kepala Basarnas Semarang Budiono mengatakan, mereka mulanya berangkat bersama tujuh pemancing lainnya. Sekitar puku 07.00 WIB mereka berangkat menuju dam merah dengan perahu milik warga Tambaklorok Kelurahan Tanjung Mas Semarang.
Sekitar pukul 10.30 WIB, tiba-tiba angin kencang disertai hujan menghempas wilayah tersebut. Mengetahui itu, pemilik perahu pun berinisiatif menjemput para pemancing.
Namun, saat tiba di lokasi, sekitar pukul 11.30 WIB, pemilik perahu itu hanya menemukan tujuh orang selamat. Sementara, lima pemaincing lainnya hilang.
Karena gelombang tinggi dan angin kencang, pemilik perahu dan tujuh pemancing yang selamat tersebut tak berani melakukan pencarian. Mereka pun menunggu hingga badai mereda.
Sekitar pukul 14.00 WIB, saat badai mereda, pemilik perahu dengan dibantu nelayan setempat langsung melakukan pencarian kembali.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, mereka menemkan dua mayat pemancing. Satu di antaranya diketahui bernama Bagus dan satu lainnya belum diketahui identitasnya.
Karena situasi semakin petang dan cuaca juga masih cukup berbahaya, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Semarang dan SAR lainnya untuk melakukan pencarian.
Pencarian Dilakukan Besok...
Mendapati laporan itu, Basarnas Semarang langsung mengirimkan tim untuk melakukan pencarian bersama SAR lainnya. Namun, karena kondisi tak memungkinkan, pencarian dilakukan besok, Rabu (20/8/2025).
”Karena hari sudah gelap dan tidak efektif disamping situasinya juga cukup berbahaya bagi tim pencari, akhirnya kami putuskan pencarian akan kami lakukan esok pagi,” ujarnya Budiono.
Ia mengatakan, ada tiga pemancing yang belum diketahui nasibnya. Ia pun berharap, cuaca esok hari cukup memungkinkan untuk dilakukan pencarian, sehingga ketiganya dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
Adapun ketiga pemancing yang hilang tersebut diinformasikan bernama Kiswanto, Mono (diduga asal Kramas Tembalang) dan satu lagi belum diketahui identitasnya.