Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah mulai ancang-ancang langkah penanganan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Itu menyusul musim hujan yang segera datang dan berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Salah satu langkahnya yang dengan mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode 2025-2028.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, kehadiran FPRB bisa membuat berbagai inovasi pencegahan dan penanganan bencana alam.

”Dengan hadirnya FPRB, kita berharap lahir inovasi baru untuk memperkuat program-program seperti Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)," katanya.

Agustina menjelaskan,terdapat dua momen strategis dalam apel gladi lapangan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

Pertama yakni menguji kesiapsiagaan teknis seluruh personel di lapangan, dan kedua mengukuhkan FPRB yang jadi tonggak penguatan sinergi lintas sektor dalam upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

”Upaya ini adalah fondasi untuk membangun Semarang sebagai kota yang semakin tangguh bencana,” katanya.

Menurut BMKG, ia melanjutkan, puncak musim hujan diprediksi terjadi akhir 2025 dan awal 2026. Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan anomali cuaca yang kian sulit diprediksi.

Bencana Hidrometeorologi... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler