Saat ini, Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng dan pihak terkait masih fokus pada pencarian korban yang telah dilakukan sejak malam kejadian.
Para petugas SAR gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun. Pencarian masih terus dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan keprihatinannya dan duka mendalam atas musibah tanah longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.
”Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, Jumat (14/11/2025).
Ia mengatakan, saat ini personel dan peralatan maupun logistik dari Pemprov Jateng telah diturunkan ke lokasi kejadian. Proses evakuasi para korban yang belum ditemukan terus dilakukan bersama Pemkab Cilacap, TNI dan Polri.
Selain itu, pihaknya juga memfokuskan upaya penanganan kedaruratan bencana. Saat ini, Pemprov Jateng telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri serta pihak-pihak terkait, dalam penanganan evakuasi korban maupun warga terdampak.
Tercatat, hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.00, tiga warga ditemukan meninggal dan 20 orang masih dalam pencarian.
Murianews, Cilacap – Sebanyak 20 warga masih belum ditemukan dalam bencana tanah longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025).
Saat ini, Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng dan pihak terkait masih fokus pada pencarian korban yang telah dilakukan sejak malam kejadian.
Para petugas SAR gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun. Pencarian masih terus dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan keprihatinannya dan duka mendalam atas musibah tanah longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, yang memakan korban jiwa.
”Kami menyampaikan bela sungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas musibah tanah longsor di Majenang, Cilacap. Saat ini tiga korban telah ditemukan meninggal dunia dan 20 warga masih dalam pencarian,” ungkap Ahmad Luthfi, Jumat (14/11/2025).
Ia mengatakan, saat ini personel dan peralatan maupun logistik dari Pemprov Jateng telah diturunkan ke lokasi kejadian. Proses evakuasi para korban yang belum ditemukan terus dilakukan bersama Pemkab Cilacap, TNI dan Polri.
Selain itu, pihaknya juga memfokuskan upaya penanganan kedaruratan bencana. Saat ini, Pemprov Jateng telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, TNI, Polri serta pihak-pihak terkait, dalam penanganan evakuasi korban maupun warga terdampak.
Tercatat, hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.00, tiga warga ditemukan meninggal dan 20 orang masih dalam pencarian.
Kronologi Longsor...
Sebagai informasi, tanah longsor di Cibeunying terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana tersebut.
”Saat ini kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan tertimbun longsoran tanah. Kita upayakan terus sampai korban ditemukan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pada Jumat (14/11/2025), siang sebanyak tiga korban ditemukan meninggal. Ketiga korban itu yakni Julia Lestari (20), Maya Dwi Lestari (15), dan Yuni (45), yang merupakan warga Dusun Tarukan.
Sebanyak 20 warga masih dinyatakan hilang. Warga yang belum ditemukan 6 orang dari Dusun Tarukan dan 14 orang dari Dusun Cibuyut. Nama-nama korban sudah diidentifikasi dan masuk daftar pencarian tim gabungan.
Adapun korban luka berjumlah tiga orang atas nama Maya, Haryanto, dan Andi. Mereka telah dibawa ke RSUD Majenang untuk penanganan medis.
Dalam tanah longsor di Cibeunying itu, delapan rumah dilaporkan roboh, satu rumah rusak sedang, dan 16 rumah lainnya terancam. Luasan area terdampak mencapai sekitar 6,5 hektare.
Upaya pencarian di antaranya dilakukan BPBD Jateng, Dinsos Provinsi Jateng, BPBD Kabupaten Cilacap, Basarnas Cilacap, TNI/POLRI, Dinkes dan Dinsos Kabupaten Cilacap.
Selain Itu...
Selain itu, UPT PUPR Majenang, Forkompincam Majenang, ULP Majenang, perangkat desa, komunitas relawan dan warga, juga terlibat aktif dalam penanganan musibah tersebut. Akses menuju lokasi diperlebar menggunakan excavator milik BBWS Citanduy.
BPBD Jateng dan BPBD Cilacap hingga siang ini telah melakukan asesmen lanjutan dan pemantauan lapangan terkait potensi cuaca ekstrem di lokasi tanah longsor di Cibeunying.
Adapun Dinsos Jateng juga mengakses bantuan Kemensos bagi keluarga korban. Bantuan diberikan pada korban, berupa bantuan tidak terduga (BTT) untuk pemilik rumah roboh/rusak atau melalui bansos rehabilitasi rumah terdampak bencana dari Disperakim.
Dinsos juga sudah mengirim bantuan logistik dan peralatan tidur untuk warga terdampak. Selain itu juga didirikan dapur umum, serta menyiapkan tempat pengungsian yang aman dari longsor.