Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Astra Motor Jateng konsisten dalam kampanye keselamatan di jalan atau safety riding. Bahkan Astra Motor Jateng kini menyasar siswa SMP, bahkan mengajari mereka terkait investigasi kecelakaan.

Hal ini terlihat di SMP Salafiyah Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (25/8/2023). Sebanyak 60 siswa SMP Salafiyah diajari Astra Motor Jateng materi penanganan kecelakaan di pertigaan yang melibatkan satu mobil dan dua motor.

Siswa dibagi menjadi enam kelompok, dan diminta mencatat semua barang bukti dalam simulasi kecelakaan tersebut.

Siswa diminta membuat gambar kecelakaan, lalu berdasarkan bukti petunjuk dan gambar kecelakaan siswa diminta membuat analisa kenapa kecelakaan itu bisa terjadi, memperkirakan awal kejadian, dan dampak yang di timbulkan baik dari korban maupun penabraknya.

”Proses pembelajaran dengan diskusi kelompok ini sangat menarik bagi peserta. Semua peserta aktif memberikan pendapat mereka seperti kegiatan mengumpulkan barang bukti dan analisa kecelakaan melibatkan banyak pendapat para peserta hingga bersepakat dengan satu keputusan analisa kecelakaan yang disetujui,” kata Suko Edi, Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.

Investigasi kecelakaan dengan beberapa modul tema kecelakaan menjadi salah satu metode pembelajaran keselamatan jalan yang mengajarkan siswa usia SMP belajar bagiamana peristiwa kecelakaan bisa terjadi dengan melihat bukti-bukti fisik kecelakaan.

Bahkan dengan metode ini siswa mampu memahami situasi, mengetahui pola bahaya dan menganalisa kenapa kecelakaan terjadi sehingga kedepannya anak - anak ini dapat mencegah dirinya sendiri agar terhindar dari bahaya atau terlibat kecelakaan.

Metode Edukasi keselamatan jalan dari Astra Motor Jawa Tengah telah diuji coba dan dikembangkan ke dunia pendidikan khususnya pelajar SMP diretang usia 12 sd 14 tahun. Metode ini mengenalkan pola bahaya sebagai pengetahuan anak usia SMP yang belum diperbolehkan naik sepeda motor karena belum cukup umur.

Namun fakatanya banyak siswa bahkan tingkat SMP yang mengendarai sepeda motor. Alhasil banyak kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar usia SMP dikarenakan salah satunya tidak mengenal pola bahaya.

Dengan pengenalan metode Investigasi Kecelakaan ini diharapkan para siswa bisa belajar menganalisa bagaimana kecelakaan bisa terjadi dengan melihat sebuah kecelakaan berdasarkan bukti-bukti yang ada di tempat kejadian. Sehingga siswa SMP tak gegabah menggunakan sepeda motor.

Komentar

Jateng Terkini