Rabu, 19 November 2025


Hal itu, mereka sampaikan langsung di depan keluarga besar Sukun dan puluhan karyawan Sukun seusai nonton bareng film Losmen Melati di Cinepolis Java Mall, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (19/3/2023).

Salah satu aktor kunci di film ini, Dwi Sasono pun mengungkapkan kebanggannya bisa bergabung dalam pembuatan film ini. Dia, mengucapkan banyak terima kasih atas support yang diberikan Sukun selama masa pembuatan film tersebut.

Baca juga: Alexandra Gottardo Beberkan Pengalaman Paling Berkesan di Film Losmen Melati

”Ini merupakan kali pertamanya kita bersama dan saya mengucapkan banyak terima kasih pada Sukun atas supportnya selama pembuatan film ini. Semoga film ini bisa terus menghibur para pecinta Losmen Melati,” ungkapnya.

Samuel Panjaitan pun mengucapkan banyak terima kasih pada PT Sukun Wartono Indonesia yang ikut menyuport produksi film ini. Dia berharap di lain kesempatan, bisa bekerja sama dengan Sukun kembali.

”Kami mengucapkan banyak terima kasih pada Sukun karena telah ikut menyuport kami, luar biasa supportnya. Sampai jumpa di lanjutan Losmen Melati berikutnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Sukun memang ambil bagian di film bergenre horor, Losmen Melati yang saat ini tengah tayang di bioskop Indonesia. Sukun, menempatkan sejumlah produknya di sejumlah scene film besutan sutradara Mike Wiluan dan Billy Christian itu.

Namun, dari sekian banyaknya scene yang di-placement product oleh Sukun, scene cast utama yakni Madam Melati (Alexandra Gottardo) merokok Sukun Klobot adalah yang paling jadi ciri khas.Sang pemilik losmen tersebut memang digambarkan sebagai sosok madam-madam campuran Indo-Belanda yang gemar merokok. Dengan rambutnya yang disanggul dan rokok klobot di tangan, Madam Melati jadi satu karakter yang paling kuat dan punya ciri khas.Corporate Secretary PT Sukun Wartono Indonesia Deka Hendratmanto mengungkapkan, Sukun merasa bangga bisa mendukung produksi film Losmen Melati melalui product placement. Mulai dari rokok kretek generasi pertama nusantara (klobot), generasi kedua (sigaret kretek tangan), hingga generasi ketiga (sigaret kretek mesin).Produk-produk Sukun yang ditampilkan dalam film disesuaikan dengan alur cerita yang maju mundur, mulai awal tahun 1900-an hingga 1990-an.”Ini film yang sangat bagus. Ada unsur budaya nusantara, mulai dari gaya busana hingga sisi supranaturalnya, hingga special effect yang mampu memancing emosi penonton. Semoga masyarakat bisa menikmati dan terhibur dengan sajian sinema bergenre horor ini,” ungkapnya.  Editor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler