Rabu, 19 November 2025

Murianews, Demak – Bak ketiban durian runtuh. Hal itulah yang dirasakan Rofiqoh, warga Banjarsari, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Perasaan itu terjadi setelah ia dipilih penerima pembangunan rumah gratis oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa wilayah Kudus, Demak dan Jepara.

Sesuai rencana, rumah bantuan itu akan jadi tepat di momen Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang. Saat ini, pembangunan rumah dengan luas 5,5 x 6,5 meter persegi itupun masih dalam proses pengerjaan.

”Kalau boleh bilang seperti mimpi. Kayak dapat durian runtuh. Apalagi, sebenarnya sudah menabung (untuk bangun rumah) tapi memang belum bisa kesampaian karena belum cukup,” katanya Rabu (4/10/2023).

Sebelumnya, kondisi rumah Rofiqoh dalam keadaan yang kurang layak untuk ditinggali. Banyak genteng bocor hingga bangunan yang keropos sangat tidak menunjang kehidupan bila terus berada di sana.

Kini, selama pembangunan dilangsungkan, dia menetap di rumah saudaranya yang tak jauh dari lokasi pembangunan rumah barunya. Sembari mengerjakan pekerjaan rumahnya yakni menjahit celana-celana borongan.

”Saya sangat bersyukur dan berterimakasih pada organisasi Pemuda Shiddiqiyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa telah dibangunkan rumah, saya bersyukur pada Allah juga atas rezeki ini,” tuturnya.

Koordinator pembangunan rumah syukur Indaryanto mengatakan, alasan utama pembuatan rumah bagi Rofiqoh adalah karena dia tinggal seorang diri bersama anaknya. Suami Rofiqoh, sudah meninggal beberapa waktu lalu.

”Kami mendapat kabar jika ada seorang anak yatim dan janda yang tinggal di rumah tidak layak, kemudian kami putuskanlah program rumah syukur ini dilaksanakan di Kabupten Demak tepatnya di Desa Gajah ini,” tuturnya.

Untuk anggaran yang disiapkan adalah sekitar Rp 130 juta. Semua anggaran tersebut merupakan hasil patungan dari para anggota serta simpatisan.

Program rumah syujur sendiri, kata dia, lebih kepada program berbagi dari Pemuda Shiddiqiyah. Di mana dalam pembelajaran mereka, para jamaah wajib memiliki rasa kebersamaan dan bersatu untuk kemaslahatan umat.

Di samping tentunya untuk memperingati hari sumpah pemuda dan hari pertama kalinya dikumandangkan lagu Indonesia Raya.

”Jadi latar belakang yang paling mendasar adalah untuk mensyukuri nikmat hari lahirnya sumpah pemuda dan memperingati lahirnya lagu Indonesia raya itu,” tuturnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler