Rabu, 19 November 2025

Murianews, Magelang – Guna menghindari potensi pinjaman bermasalah atau kredit macet, PT BPR BKK di Jawa Tengah (Jateng) diminta untuk hati-hati dalam memutuskan target kinerja.

Pasalnya, tingginya target yang dipatok bisa menimbulkan keputusan yang terburu-buru dan meningkatkan potensi tingginya Non performing loan (NPL) atau kredit macet.

Pernyataan tersebut diungkapkan Sekda Jateng Sumarno usai mengikuti acara gathering dan silaturahmi Forum BPR BKK se-Jawa Tengah di Manohara Hotel, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (3/5/2024).

”BPR BPK tentu memiliki target yang harus dikejar. Namun, pengambilan keputusan yang  terburu-buru, dapat berdampak buruk dan panjang,” katanya

Sebab, katanya, kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pencabutan relaksasi sangat mempengaruhi kondisi perbankan.

Oleh karenanya, dalam mengambil keputusan perlu dipertimbangkan secara matang. Apalagi, persoalan kredit macet butuh penyelesaiannya lama.

Dalam kesempatan itu,  Sumarno juga melakukan diskusi tentang pengelolaan dan tantangan BPR BKK di Jawa Tengah.

Ia berharap, BPR BKK dapat berkolaborasi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

”Kami ingin mendorong sumberdaya yang bersumber dari APBD Jateng, itu semua berputar di Jawa Tengah,” tegasnya.

 

Komentar

Terpopuler