Selasa, 18 Maret 2025

Murianews, Semarang – Pakaiannya lusuh, rambutnya beruban dengan wajah berusia setengah abad yang nampak telah memakan kerasnya dunia. Begitulah kiranya orang biasa menilai Subaedah.  

Dia tinggal di seputaran kawasan Kota Lama. Di balik penampilannya yang tak sempurna bahkan dipandang sebelah mata, siapa sangka Subaedah punya hati yang sangat mulia. Ia dengan sadar dan atas kemauan sendiri merawat puluhan kucing-kucing Kota Lama.

Bagi Subaedah, mereka adalah tetangga yang perlu juga dipikirkan nasibnya. Seratus ribu sampai dua ratus ribu rupiah per tiga hari sekali, rutin ia keluarkan untuk membeli pakan-pakan para tetangganya itu.

Subaedah sendiri adalah satu dari sejumlah warga lokal yang menjajakan jasa fotografer untuk para wisatawan Kota Lama agar bisa berfoto ria, dengan bayaran seikhlasnya.

Dari bayaran-bayaran wisatawan inilah yang kemudian ia bagi berdua, bertiga bahkan berempat dengan para kucing dan binatang lainnya di area Kota Lama.

Tiap pagi hari, ia berpatroli mengisi kotak-kotak makanan kucing. Dari Gereja Blenduk, area sate kambing hingga Stasiun Tawang, ia kelilingi guna memastikan si tetangga tidak kelaparan.

”Saya sudah sejak 2015 lalu, ya awalnya hanya satu kucing. Dia kedinginan di taman lalu saya ambil, eh tiba-tiba sampai sekarang beranak pinak dan sampai sekarang saya merawatnya tidak yang di sini, tapi se-Kota Lama saya rawat,” ujar Subaedah.

Soulmate... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler