Sumanto mengatakan, pelaku UMKM dituntut untuk lebih adaptif dengan melakukan pemasaran digital agar mampu bertahan dan berkembang. Transisi dari penjualan konvensional ke platform digital menjadi langkah strategis menghadapi perubahan pasar.
”Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, transformasi digital menjadi solusi krusial bagi pelaku UKM,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, UMKM merupakan roda penggerak utama ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan setiap tahunnya.
Hanya, perhatian pemerintah terhadap UMKM masih belum merata. Sehingga masih banyak pelaku yang tertinggal dalam hal digitalisasi dan inovasi. Padahal, perkembangan zaman menuntut UMKM untuk bersaing di skala besar melalui adopsi teknologi digital.
Namun, hambatan seperti minimnya literasi digital dan keterbatasan akses teknologi masih menjadi persoalan yang menghambat kemajuan UMKM.
”Akhirnya sistem pemasaran yang modern dan efisien masih sulit diterapkan oleh banyak pelaku UMKM,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Murianews, Semarang – Ketua DPRD Jateng, Sumanto, mendorong pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah atau UMKM untuk mengadopsi teknologi digital dan memanfaatkannya sebagai bentuk pemasaran.
Sumanto mengatakan, pelaku UMKM dituntut untuk lebih adaptif dengan melakukan pemasaran digital agar mampu bertahan dan berkembang. Transisi dari penjualan konvensional ke platform digital menjadi langkah strategis menghadapi perubahan pasar.
Ia menekankan pentingnya perubahan orientasi bisnis agar UMKM Jateng mampu bertahan di tengah tekanan zaman, terutama pascapandemi.
”Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, transformasi digital menjadi solusi krusial bagi pelaku UKM,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, UMKM merupakan roda penggerak utama ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan setiap tahunnya.
Hanya, perhatian pemerintah terhadap UMKM masih belum merata. Sehingga masih banyak pelaku yang tertinggal dalam hal digitalisasi dan inovasi. Padahal, perkembangan zaman menuntut UMKM untuk bersaing di skala besar melalui adopsi teknologi digital.
Namun, hambatan seperti minimnya literasi digital dan keterbatasan akses teknologi masih menjadi persoalan yang menghambat kemajuan UMKM.
”Akhirnya sistem pemasaran yang modern dan efisien masih sulit diterapkan oleh banyak pelaku UMKM,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Punya potensi besar...
Sumanto menambahkan, UMKM di era digital memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara. Oleh karena itu, tantangan-tantangan yang menghambat perlu segera diatasi melalui sinergi antara pemerintah dan sektor swasta.
Ia berharap pemerintah hadir memberikan dukungan dan pendampingan agar UMKM dapat beradaptasi dengan cepat.
”Tantangan utama yang dihadapi UMKM saat ini mencakup keterbatasan waktu, sumber daya keuangan, dan rendahnya kemampuan pemasaran berbasis bisnis, kami harapkan pemerintah memang hadir dan membantu UMKM beradaptasi dengan cepat,” tambahnya.
Salah satu solusi yang kini terbukti efektif adalah pemanfaatan e-commerce sebagai kanal penjualan utama. E-commerce memberikan akses pasar yang lebih luas dan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi digital Indonesia.
Saat ini, penggunaan platform digital dan aplikasi penjualan online mulai dilirik oleh UMKM sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing. Kolaborasi dengan platform digital juga membuka akses pembinaan dan dukungan teknis yang selama ini sulit dijangkau.
Karena itu, pendampingan kolektif bagi UMKM dalam membangun profil digital dan mengelola penjualan online menjadi kebutuhan mendesak.
”Pelaku UMKM harus proaktif memanfaatkan peluang ini dengan membekali diri dalam hal digital marketing, manajemen online, dan branding produk,” katanya.