Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia ini telah terbukti mampu mempersatukan Masyarakat majemuk.
Namun kini Pancasila mendapat tantangan dengan merebaknya paham radikalisme dan intoleransi. Tantangan lainnya, adalah dari masuknya kebudayaan asing dari luar negeri.
Karena itu, ia mengajak masyarakat tetap mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab nilai-nilai dalam Pancasila saat ini sudah mulai hilang di masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kala menjadi narasumber dialog “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Maju”. Kegiatan tersebut berlangsung di Radio Suara Diponegoro Semarang, belum lama ini.
”Sekarang ini kecenderungannya banyak yang individual, tak ada tenggang rasa, tepo sliro. Padahal para pendahulu kita sejak dulu sudah mengajarkan untuk gotong royong dan saling membantu,” tutur Sumanto.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila bersumber dari adat istiadat, budaya, serta tingkah laku masyarakat Indonesia yang digali oleh para pendiri bangsa. Semua hal tersebut disarikan menjadi sila-sila dalam Pancasila dan seharusnya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Murianews, Semarang – Ketua DPRD Jateng Sumanto menyebut perkembangan zaman menjadi salah satu tantangan untuk tetap mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia ini telah terbukti mampu mempersatukan Masyarakat majemuk.
Namun kini Pancasila mendapat tantangan dengan merebaknya paham radikalisme dan intoleransi. Tantangan lainnya, adalah dari masuknya kebudayaan asing dari luar negeri.
Karena itu, ia mengajak masyarakat tetap mempertahankan dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab nilai-nilai dalam Pancasila saat ini sudah mulai hilang di masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kala menjadi narasumber dialog “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Maju”. Kegiatan tersebut berlangsung di Radio Suara Diponegoro Semarang, belum lama ini.
”Sekarang ini kecenderungannya banyak yang individual, tak ada tenggang rasa, tepo sliro. Padahal para pendahulu kita sejak dulu sudah mengajarkan untuk gotong royong dan saling membantu,” tutur Sumanto.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila bersumber dari adat istiadat, budaya, serta tingkah laku masyarakat Indonesia yang digali oleh para pendiri bangsa. Semua hal tersebut disarikan menjadi sila-sila dalam Pancasila dan seharusnya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai dari masyarakat...
”Nilai-nilai itu berasal dari masyarakat kita, sudah mendarah daging. Namun karena budaya yang sekarang serba terbuka, orang ingin selalu meniru apa yang sedang menjadi tren meskipun belum tentu cocok dengan budaya kita,”
Ketua DPRD Jateng Sumanto kala menjadi narasumber dialog “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Maju”. Kegiatan tersebut berlangsung di Radio Suara Diponegoro Semarang (Murianews/DPRD Jateng)
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, Bung Karno pada 1 Juni 1945 menyampaikan pidato monumental yang berisi dasar-dasar negara Indonesia merdeka. Dalam pidato saat sidang BPUPKI tersebut, pertama kali istilah Pancasila dikemukakan. Hingga sekarang, lanjutnya, Pancasila masih relevan meski zaman terus berkembang.
”Pancasila ini cuma ada di Indonesia, bukan meniru negara lain. Pancasila terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa, beragam agama, dan bahasa,” ujarnya.
Karenanya ia mengajak semua pihak untuk menjaga jatidiri bangsa tanpa menutup diri dari kemajuan global.
Menurutnya, mempertahankan Pancasila bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga seluruh elemen bangsa. Tantangan zaman yang kompleks menuntut adanya pendidikan karakter berbasis Pancasila.
”Perlu penguatan peran keluarga dan sekolah dalam menyebarkan nilai Pancasila. Jangan sampai ada lagi anak sekolah yang tak hafal Pancasila.” katanya.