Luthfi mempersilakan para investor menanamkan modalnya sesuai dengan potensi yang ada di Jateng. Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, masing-masing memiliki kekhasan sendiri, mulai dari garmen, pertanian, makanan hingga aksesoris. Hal itu diyakininya akan menjadi daya tarik.
Sebagai informasi, investasi yang masuk di Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2025 setidaknya sudah mencapai Rp21,848 triliun.
Dari jumlah tersebut, sudah ada sebanyak 20.431 proyek yang mampu menyerap 97.550 tenaga kerja.
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan mengundang sebanyak sembilan duta besar untuk hadir acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Hotel Bidakara Jakarta pada Selasa 29 Juli 2025.
Sembilan Duta Besar yang diundang adalah Jepang, Korea Selatan, Singapura, Tiongkok, Malaysia, Belanda, India, Thailand dan Australia
Tujuannya jelas, memikat investor agar mau menanamkan investasinya di wilayah Jawa Tengah. pada ajang itu Jawa Tengah akan memaparan peluang-peluang investasi dari berbagai daerah di Jateng, kawasan industri, serta keunggulan daerah. Penandatanganan kerja sama bisnis juga akan dilakukan.
Gelaran CJIBF sebenarnya sudah rutin dilakukan, namun pada tahun ini mengambil tema "Investasi inklusif dan berkelanjutan dalam mendukung pangan dan energi terbarukan".
Tema ini dipilih sebagai wujud komitmen Jawa Tengah dalam menciptakan iklim investasi yang ramah lingkungan dan berdampak pada penguatan ketahanan pangan serta energi terbarukan.
”CJIBF ini terus digelar biar Jateng jadi sentral investasi dan pembangunan. Kedutaan besar negara sahabat telah mengkonfirmasi kehadirannya,” kata Ahmad Luthfi usai pembahasan persiapan CJIBF di ruang kerjanya pada Kamis (24/7/2025)
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi mengatakan banyak keunggulan Jawa Tengah yang layak untuk dijadikan sebagai tempat untuk berinvestasi. Pertama, tersedianya banyak kawasan industri. Keberadaan kawasan industri tersebut mempermudah dan mempercepat realisasi usaha.
Kedua, kawasan industri di Jateng sudah merambah sektor industri terbarukan. Hal ini besar kemungkinan akan menjadi daya tarik tersendiri. Ketiga, Jawa Tengah memiliki lahan yang luas serta upah tenaga kerja yang kompetitif.
Persilahkan investor...
Luthfi mempersilakan para investor menanamkan modalnya sesuai dengan potensi yang ada di Jateng. Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, masing-masing memiliki kekhasan sendiri, mulai dari garmen, pertanian, makanan hingga aksesoris. Hal itu diyakininya akan menjadi daya tarik.
Sebagai informasi, investasi yang masuk di Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2025 setidaknya sudah mencapai Rp21,848 triliun.
Dari jumlah tersebut, sudah ada sebanyak 20.431 proyek yang mampu menyerap 97.550 tenaga kerja.