Anggota Komisi V DPR RI lain, Syaiful Huda juga mengapresiasi penanganan cepat yang dilakukan Pemprov Jateng terhadap rob di Sayung. Ia menilai, pendekatan “kroyokan” antar-OPD yang diinisiasi Gubernur Luthfi sangat efektif untuk penanganan jangka pendek.
”Luar biasa. Disukai rakyat. Insyaallah (usulan strategis) akan kami pertimbangkan untuk masuk prioritas pembangunn 2026,” kata Huda.
Ia menambahkan, skema penanganan jangka panjang seperti Giant Sea Wall memang butuh waktu. Karena itu, Komisi V mendorong ada langkah-langkah strategis dari Kementerian PUPR agar solusi sementara tetap bisa dijalankan.
Untuk penanganan rob, Ahmad Luthfi telah pemerintahan semua OPD Pemprov Jateng turun ke lokasi. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) menangani penyedotan air rob. Selanjutnya, OPD lain menangani Rumah Tak Layak Huni Warga hingga urusan kesehatan
Murianews, Semarang – Rencana Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi untuk mengajukan anggaran pembangunan infrastruktur untuk penanganan rob di Sayung Kabupaten Demak sebesar Rp 1,7 triliun mendapat dukungan kalangan legislatif di Parlemen.
Salah satunya adalah Anggota Komisi V DPR RI, Sriyanto Saputro. Ia bukan berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Demak. Namun, sebagai wakil dari Jawa Tengah maka ia memberikan dukungan penanganan persoalan banjir rob Sayung melalui dorongan anggaran APBN.
”Dulu saya ikut rapat di sini (Forum Legislatif). Setelah ada banjir rob, Pak Gubernur ajukan anggaran Rp1,7 Triliun. Kami perjuangkan di Komisi V dan juga perjuangkan ke Menteri Pekerjaan Umum,” kata Sriyanto usai mengikuti kunker Komisi V di Gradhika Bhakti Praja Kota Semarang, Jumat (15/7/2025).
Menurutnya, rob sayung ini sudah menjadi perhatian nasional. Lantaran tak ada hujan pun, rob bisa menggenangi jalan maupun rumah-rumah warga. Imbasnya adalah kesejahteraan masyarakat.
Sriyanto juga mengapresiasi upaya Gubernur Ahmad Luthfi yang secara keroyokan menerjunkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna penanganan rob jangka pendek.
Hasilnya pun terlihat, mulai dari penanganan kesehatan masyarakat, pengaturan lalu lintas jalan hingga penyedotan air rob dan dialirkan ke sungai.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengatakan, akan berupaya mengawal aspirasi masyarakat Jateng tersebut ke tingkat pusat
”Kami akan memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Jawa Tengah melalui Gubernurnya,” tegasnya.
Apresiasi...
Anggota Komisi V DPR RI lain, Syaiful Huda juga mengapresiasi penanganan cepat yang dilakukan Pemprov Jateng terhadap rob di Sayung. Ia menilai, pendekatan “kroyokan” antar-OPD yang diinisiasi Gubernur Luthfi sangat efektif untuk penanganan jangka pendek.
”Luar biasa. Disukai rakyat. Insyaallah (usulan strategis) akan kami pertimbangkan untuk masuk prioritas pembangunn 2026,” kata Huda.
Ia menambahkan, skema penanganan jangka panjang seperti Giant Sea Wall memang butuh waktu. Karena itu, Komisi V mendorong ada langkah-langkah strategis dari Kementerian PUPR agar solusi sementara tetap bisa dijalankan.
Gubernur Jateng Ahmad Lutfi sebelumnya berkomunikasi pada semua anggota DPR RI dari dapil Jateng. Tujuannya adalah berkolaborasi untuk memajukan wilayah. Salah satu problem yang menjadi sorotan adalah rob sayung.
Untuk penanganan rob, Ahmad Luthfi telah pemerintahan semua OPD Pemprov Jateng turun ke lokasi. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) menangani penyedotan air rob. Selanjutnya, OPD lain menangani Rumah Tak Layak Huni Warga hingga urusan kesehatan
