Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Isu tentang ASN Boyolali (Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Boyolali)yang harus mendukung PDI P di Pemilu 2024 kembali muncul. Sebuah unggahan video dari seseorang yang mengaku eks ASN Boyolali beredar di akun media sosial.

Pria yang tidak menyebutkan namanya ini mengaku eks ASN Boyolali dan sudah pensiun dini. Dalam unggahan di platform X dengan akun @PartaiSocmed, pria ini juga mengaku dipaksa untuk memilih PDIP di Pemilu 2024.

Keharusan memilih PDIP ini diharuskan pada ASN Boyolali. Jika tidak bersedia, maka ASN yang bersangkutan akan dimutasi ke tempat yang jauh. Dalam unggahan video yang juga tersebar di beberapa platform digital lainnya itu, Pria Eks ASN Boyolali ini mengaku telah dimutasi kerja berjarak 50 km dari rumahnya.

Pria yang menyebut dirinya eks ASN Boyolali ini terkesan memberikan konfirmasi atas isu pemaksaan terhadap ASN Boyolali untuk mendukung PDIP. Diduga hal ini ada kaitannya dengan unggahan video sebelumnya yang menunjukan seorang wanita berseragam ASN mengutarakan isu yang sama.

"Perkenalkan eks ASN Boyolali yang sekarang sudah pensiun, pensiun dini sejak 2020 saat usiaku 52 tahun, bicara tentang ASN Boyolali yang disuruh memilih PDIP dan taat dengannya kalau tidak taat akan dimutasi itu betul saudaraku, fakta saya adalah korbannya," demikian yang dikatakan pria tersebut dalam video yang dicuitkan akun X @PartaiSocmed, sejak Jumat (24/11/2023) lalu.

Dari unggahan video berdurasi 1,51 detik tersebut, diduga pria tersebut kemungkinan adalah seorang guru atau kepala sekolah. Sebab dalam pernyataannya menyebut dirinya dimutasi ke sekolah yang berjarak 50 Km dari rumahnya.

Secara jelas pria ini tidak menyebutkan siapa namanya, dan dimana dirinya pernah berdinas sebagai ASN Boyolali. Begitupun dengan sekolah mana yang akhirnya menjadi tempat terakhir dirinya bertugas setelah dimutasi.

"Akhirnya saya dimutasi ke sekolah yang jauh kira kira 50 km dari rumahku, semoga kesaksian ku bermanfaat, dan saudara ku ASN di Indonesia dan khususnya di Boyolali berani tidak taat kepada kemungkaran," begitu yang dikatakan pria ini.

Sementara itu, terkait unggahan video ini, seperti dilansir oleh Republika.co.id, disebutkan jika Bawaslu Boyolali, sudah bertemu dengan pria yang ada di video tersebut. Bawaslu Boyolali disebutkan masih melakukan verifikasi pengakuan tersebut kepada yang bersangkutan.

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, seperti dilansir Republika.co.id, menyatakan sudah bertemu dengan sosok yang nongol di video viral tersebut. Widodo mengkonfirmasi jika orang itu adalah eks ASN di lingkungan Pemkab Boyolali.

Pria itu dikatakan mengaku jika memang telah membuat unggahan video tersebut. Sedangkan motifnya dikatakan sebagai bentuk kepedulian dirinya atas apa yang dirasakannya.

"Yang bersangkutan mengakui bahwa yang membuat dan memposting video tersebut benar adalah dirinya, yang mengaku bahwa apa yang dia sampaikan adalah kejadian dulu ketika masih menjadi ASN. Kalau sekarang sudah tidak tahu lagi, yang bersangkutan mundur dari ASN dengan alasan kesehatan tahun 2019 dan disetujui tahun 2020," kata Widodo.

Bawaslu Boyolali sendiri, menurut Widodo masih akan melakukan penelusuran lanjutan. Pasalnya, informasi tersebut masih bersifat satu arah saja, sehingga pihaknya harus melakuka verifiksi ganda, untuk menemukan kebenaran dari pengakuan tersebut.

"Bawaslu masih akan melakukan penelusuran lanjutan untuk menambah informasi sebelum dituangkan dalam bentuk form A Pengawasan. Karena postingan tersebut masih berupa informasi satu arah atau sepihak yang masih perlu ditambah dengan hasil klarifikasi pihak lain dan juga bukti bukti terkait konten tersebut," kata Widodo

Sebelum video pria eks ASN Boyolali viral, video yang memiliki isu hampir sama sebelumnya sempat beredar. Seorang wanita berseragam ASN pemkab Boyolali, namun tidak jelas wajahnya, menyebut ASN Boyolali harus mendukung salah satu Parpol dan Capresnya.

Unggahan video ini sempat viral pada pekan sebelum video pria eks ASN Boyolali ini viral. Untuk video sebelumnya, petinggi PDIP Jawa Tengah sudah membantahnya. Sedangkan untuk video yang terbaru ini, belum ada tanggapan dari PDI P.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler