Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo – Soal daging anjing menjadi pembicaraan di Solo setelah Polrestabes Semarang menggagalkan pengiriman 226 ekor anjing ke Solo. Diduga anjing-anjing itu akan dijagal untuk dijadikan hidangan.

Polrestabes Semarang menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pengiriman ratusan anjing ilegal ini. Berkait dengan hal ini, Pemkot Solo berencana mengeluarkan larangan peredaran daging anjing melaui SE (Surat Edaran) Sekda Pemkot Solo.

Seperti dilansir Detikcom, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (DPKPP) Kota Solo Nugroho Isbandijarso menyatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya daging anjing. Langkah ini dilakukan sambil menunggu SE Sekda Jepara terkait larangan peredaran daging anjing.

"SE akan kita bahas dengan Pak Sekda besok Selasa, kalau SE nanti dalam bentuk imbauan belum bisa dalam tindakan. Isinya hanya imbauan untuk tidak melakukan penjualan," kata Nugroho dikutip dari Detikcom, Sabtu (13/1).

Sementara, pihaknya juga masih mengacu pada surat edaran dari SE Dirjen Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. SE ini berisi tentang bahaya mengkonsumsi daging anjing.

"Kami akan terus edukasi dan sosialisasi bahaya mengkonsumsi daging anjing ditengarai adanya bakteri yang bisa menular. Iya besok SE diturunkan tingkat kota," ujarnya.

Dijelaskan oleh Nugroho, saat ini ada sekitar 27 warung yang menjual olahan daging anjing di Solo. Warung-warung itu disinyalir membutuhkan anjing 90 hingga 100 ekor setiao harinya.

Eko mengatakan 27 pedagang daging anjing itu berjualan dengan sembunyi-sembunyi. Sebab bagaimanapun daging anjing masuk dalam ketegori illegal.

"Iya (sembunyi-sembunyi). Walaupun secara ini kita juga mengadakan pemeriksaan walaupun yang dilakukan beberapa tentang adanya rabies mengambil sampel anjing, belum pernah ada positif," ungkapnya.

"Karena anjing termasuk ilegal kita pendekatan sebatas ada komunikasi dan edukasi kita kalau masalah itu ya, kita lakukan sosialisasi dengan penjual anjing itu dan masyarakat dengan efek negatif," tambahnya.

Meski demikian, penjualan daging anjing diakui sangat sulit dihentikan. Karena pada kenyataannya memang ada peminat daging anjing di Solo.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler