Murianews, Semarang - Satu keluarga jamaah umrah asal Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan di jalan lintas Madinah-Makkah, Arab Saudi. Mereka disebutkan berencana merayakan Idul Fitri di Tanah Suci.

Empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah umrah tersebut masing-masing adalah M. Dawam Mahmud, Sumarsih beserta dua anaknya, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam. Mereka terlibat laka maut di Jalan Lintas Madinah-Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/3/2025) dan dilaporkan meninggal dunia.

Salah seorang kerabat keluarga korban, Erma Rudita, saat menerima pelayat di rumah duka di kompleks perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3/2025) menyampaikan hal ini.

Empat orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah umrah tersebut masing-masing adalah M. Dawam Mahmud, Sumarsih beserta dua anaknya, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam.

"Berangkat tiga hari sebelum kejadian. Rencana mau merayakan Idul Fitri di sana," kata kakak ipar almarhum Dawam Mahmud ini.

Saat ini, lanjut dia, keluarga sedang mengurus dokumen untuk rencana pemakaman di Arab Saudi. Erma membenarkan jika keempat anggota keluarganya akan dimakamkan di Arab Saudi dan sudah diikhlaskan oleh seluruh kerabat.

Informasi pertama tentang peristiwa nahas tersebut, dikatakannya berasal dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi. Sementara itu, pelayat terus berdatangan ke rumah duka korban kecelakaan yang berlokasi di Perumahan Vila Pinus, Banyumanik, Kota Semarang, hingga Sabtu (22/3/2025).

Enam Meninggal...

Kerabat korban dan pengurus RT di sekitar tempat tinggal korban menerima kedatangan para pelayat di rumah yang sudah ditinggalkan seluruh penghuninya. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan enam WNI meninggal dunia akibat kecelakaan bus dalam perjalanan ibadah umrah di jalan lintas Madinah-Makkah, Arab Saudi, Kamis (20/3/2025).

Total WNI umrah yang menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang, enam di antaranya meninggal dunia. Dari enam orang yang meninggal tersebut, empat orang merupakan satu keluarga yang berasal dari Semarang.