Rumah tersebut dihuni oleh Nakuwan (56), seorang buruh tani yang telah tinggal bersama istri dan anaknya selama lebih dari 20 tahun. Ahmad Luthfi tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung disambut oleh Nakuwan dan sang istri, Mahmudah. Usai bertegur sapa, pasangan suami istri itu mengajak Gubernur masuk ke dalam rumah mereka.
Gubernur Ahmad Luthfi tampak memeriksa setiap sudut rumah, dari bagian depan hingga belakang yang digunakan untuk memelihara ternak. Kondisi rumah terlihat memprihatinkan, dengan dinding masih berupa papan, lantai tanah, dan rangka atap dari bambu dengan genteng tua. Bahkan, tiang penyangga rumah tampak lapuk dan mengkhawatirkan dari sisi keamanan.
“Sampun pirang tahun tinggal mriki? Penting sehat terus nggih, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman,” ujar Gubernur kepada Nakuwan sembari melihat kondisi rumah.
Setelah berkeliling, Ahmad Luthfi dan Nakuwan melanjutkan perbincangan santai di teras rumah. Mereka berbincang tentang ternak sapi bantuan, pekerjaan Nakuwan sebagai buruh tani, serta penghasilan hariannya yang tidak menentu, berkisar Rp1,8 juta per bulan.
“Sapi itu bantuan. Sehari-hari kerja buruh tani di sawah milik orang. Ini baru tanam, belum panen. Kalau tanah rumah ini milik sendiri, lebar 6 meter dan panjang 20 meteran,” ungkap Nakuwan.
Murianews, Kendal – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau langsung kondisi rumah milik salah satu penerima bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dukuh Rancang RT 03 RW 05, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Selasa (3/6/2025).
Rumah tersebut dihuni oleh Nakuwan (56), seorang buruh tani yang telah tinggal bersama istri dan anaknya selama lebih dari 20 tahun. Ahmad Luthfi tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung disambut oleh Nakuwan dan sang istri, Mahmudah. Usai bertegur sapa, pasangan suami istri itu mengajak Gubernur masuk ke dalam rumah mereka.
Gubernur Ahmad Luthfi tampak memeriksa setiap sudut rumah, dari bagian depan hingga belakang yang digunakan untuk memelihara ternak. Kondisi rumah terlihat memprihatinkan, dengan dinding masih berupa papan, lantai tanah, dan rangka atap dari bambu dengan genteng tua. Bahkan, tiang penyangga rumah tampak lapuk dan mengkhawatirkan dari sisi keamanan.
“Sampun pirang tahun tinggal mriki? Penting sehat terus nggih, rumah nanti biar diperbaiki sama teman-teman,” ujar Gubernur kepada Nakuwan sembari melihat kondisi rumah.
Setelah berkeliling, Ahmad Luthfi dan Nakuwan melanjutkan perbincangan santai di teras rumah. Mereka berbincang tentang ternak sapi bantuan, pekerjaan Nakuwan sebagai buruh tani, serta penghasilan hariannya yang tidak menentu, berkisar Rp1,8 juta per bulan.
“Sapi itu bantuan. Sehari-hari kerja buruh tani di sawah milik orang. Ini baru tanam, belum panen. Kalau tanah rumah ini milik sendiri, lebar 6 meter dan panjang 20 meteran,” ungkap Nakuwan.
RTLH Jawa Tengah...
Di akhir kunjungan, Nakuwan dan istrinya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas bantuan yang diterima. Mereka merasa sangat bersyukur karena kondisinya rumahnya mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Bangga bisa dapat bantuan bedah rumah ini. Tinggal di sini sudah 20 tahun bersama anak. Terima kasih untuk Pak Gubernur,” ujar Mahmudah didampingi Nakuwan.
Ahmad Luthfi menegaskan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program perbaikan 17.000 unit RTLH di Jawa Tengah tahun 2025. Khusus di Kabupaten Kendal, ada 66 unit rumah yang akan direnovasi, dengan proses pembangunan diperkirakan berlangsung selama dua bulan.
“Pak Nakuwan dan Bu Mahmudah ini salah satu penerima bantuan RTLH. Total tahun ini kita siapkan 17.000 unit, masing-masing rumah mendapatkan Rp20 juta. Semua ini dari kita untuk rakyat,” jelas Ahmad Luthfi.
Program RTLH tahun 2025 menggunakan skema Bantuan Keuangan (Bankeu) kepada pemerintah desa di 35 kabupaten/kota, menyasar keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, hingga akhir 2024 telah tertangani 1.800.531 unit RTLH. Namun, masih tersisa 1.022.113 unit yang belum tertangani. Hingga pertengahan 2025, dari target 17.000 unit RTLH, telah terealisasi sebanyak 3.090 unit.