Demi Ketahanan Pangan, Taj Yasin Dorong Regenerasi Petani Muda
Budi Santoso
Jumat, 18 Juli 2025 20:41:00
Murianews, Temanggung— Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan pentingnya regenerasi petani sebagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan global.
Hal ini disampaikan Taj Yasin saat meresmikan gelaran Pekan Agro Digital dan Inovasi Pertanian Jateng 2025 (PADI 2025) di Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jumat (18/7/2025).
Dalam sambutannya, Taj Yasin mendorong anak muda untuk terlibat aktif di sektor pertanian. Ia menekankan bahwa bertani bukanlah profesi kelas dua, melainkan fondasi utama pembangunan bangsa.
“Sektor pertanian ini bukan pelengkap, tapi fondasi. Kita harus tempatkan petani di hati masyarakat,” ujar Taj Yasin.
Pihaknya juga mengingatkan, Presiden Prabowo Subianto sejak awal telah menekankan pentingnya membangun kemandirian pangan sebagai bentuk antisipasi terhadap krisis global. Disinilah perlunya ada petani muda yang mau mengembangkan dunia pertanian di Indonesia.
“Kita patut bersyukur diberi Tuhan tanah yang subur. Di tengah ekonomi dunia yang menghimpit, orang akan kembali ke makanan, ke pertanian. Presiden kita pun feeling-nya kuat, bahkan sebelum krisis terjadi, sudah bicara soal ketahanan pangan,” tambahnya.
Taj Yasin mengapresiasi keterlibatan generasi milenial dan Gen Z dalam sektor pertanian. Menurutnya, banyak inovasi pertanian justru lahir dari tangan para inovator muda. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian di tengah pembangunan perumahan yang masif.
“Pembangunan rumah bertingkat bisa jadi solusi agar lahan produktif tidak tergerus,” sarannya.
Momentum...
Taj Yasin berharap PADI 2025 menjadi momentum untuk menempatkan sektor pertanian sejajar dengan sektor lain dalam kontribusi pembangunan.
“Kita beri jaminan sektor pertanian tidak kalah dengan sektor lain,” tegasnya.
PADI 2025 mengusung tema “Menumbuhkan Inovasi dan Teknologi Pertanian Menuju Jateng sebagai Penumpu Pangan Nasional”. Kegiatan ini menjadi expo pertanian terbesar di Jawa Tengah yang digagas oleh petani milenial, sekaligus ajang temu inovasi lintas sektor.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, De Fransisco Dasilva Tafares, menyebut PADI 2025 sebagai wadah edukasi dan regenerasi petani muda.
“Acara ini mempertemukan pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum, untuk memperkenalkan teknologi terkini sekaligus menumbuhkan semangat generasi muda terhadap sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan,” jelasnya.
PADI 2025 berlangsung dari 18 hingga 23 Juli 2025, menghadirkan 186 gerai yang terdiri dari sponsor, perusahaan mitra, OPD provinsi dan kabupaten/kota, pelaku UMKM, kuliner, serta stan inovasi dari pelajar dan mahasiswa.
Sebanyak 25 inovator muda dari berbagai daerah turut berkompetisi dalam lomba inovasi teknologi dan produk pertanian. Acara dibuka secara simbolis dengan penyerahan Kartu Zilenial dan bantuan usaha KUR kepada tujuh penerima, serta pemukulan kentongan raksasa oleh Wakil Gubernur Taj Yasin.
Agenda menarik lainnya juga digelar di PADI 2025. Diantaranya adalah kompetisi inovasi pertanian, workshop digitalisasi, Festival kopi dan tembakau, kontes domba, lomba mancing, parade budaya dan kuliner dan “Agro Bersholawat” sebagai penutup.
Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, PADI 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi kebangkitan sektor pertanian di Jawa Tengah dan Indonesia. Sehingga mampu menopang ketahanan pangan di tengah tantangan global.(*)



