Rabu, 19 November 2025

Untuk mengurangi backlog tersebut, pada tahun 2025 Pemprov Jateng mengalokasikan 17.510 unit rumah melalui APBD. Rinciannya, 17.000 unit renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) melalui Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa, serta 510 unit pembangunan rumah baru lewat bantuan sosial.

“Kita sudah anggarkan. Pekerjaan ini kita lakukan secara kolaboratif, tidak hanya oleh Dinas Perakim, tetapi juga menggandeng dinas tenaga kerja, sosial, dan lainnya,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, menambahkan penghargaan ini sekaligus menegaskan komitmen Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto, yakni pembangunan 3 juta rumah.

“Ini menjadi bukti komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur untuk memberikan pelayanan dasar sektor perumahan,” ujarnya.

Boedyo menyebutkan, dalam memenuhi kebutuhan rumah layak huni, Pemprov Jawa Tengah tidak dapat berjalan sendiri. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, serta pemangku kepentingan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan menjadi kunci.

Pada tahun 2025, total alokasi rumah di Jawa Tengah mencapai lebih dari 26 ribu unit. Terdiri atas 17.510 unit dari Pemprov, 6.776 unit dari pemerintah kabupaten/kota, serta 2.067 unit dari CSR perusahaan.
“Jumlah itu masih bisa berkembang karena semakin banyak pihak yang memberikan perhatian pada layanan dasar perumahan ini,” tandasnya. (*)

Komentar

Jateng Terkini