Ki Warseno Slenk sendiri, sudah lebih dulu meninggal dunia mendahului sang kakak Ki Anom Suroto. Ki Warseno Slenk meninggal dunia pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu. Meninggalnya Ki Anom Suroto yang juga terjadi pada hari Kamis, menjadi sebuah kebetulan bagi duo dalang hebat di Seni Pedalangan Indonesia ini.
Pada awal karirnya sebagai dalang, Ki Anom Suroto pernah menjalani kursus pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS). Dirinya belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta.
Ki Anom Suroto mulai dikenal sebagai dalang hebat setelah tampil di Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1968. Kemudian pada 1978 dirinya diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon di lingkungan Keraton Surakarta, dengan gelar Mas Ngabehi Lebdocarito.
Pada masa-masa keemasanya sebagai dalang, Ki Anom Suroto pernah meciptakan rekor hebat yang belum terpecahkan saat ini. Dia adalah satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua. Ki Anom Suroto diketahui pernah tampil pentas di Amerika Serikat pada tahun 1991 di pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).
Berikutnya Ki Anom Suroto juga pernah melayani tanggapan ndalan wayang kulit di Jepang (Asia), Spanyol dan Jerman Barat (Eropa) , Australia (Australia) , dan Rusia. Kemudian juga pernah tampil di India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
Murianews, Sukoharjo – Ki Anom Suroto meninggal dunia Kamis (23/10/2025) pagi WIB. Duka mendalam bagi dunia seni pedalangan Indonesia, tentu saja. Untuk mengenangnya, berikut kisah perjalanan Ki Anom Suroto dari awal hingga terkenal seantero Nusantara.
Ki Anom Suroto, dalang asal Klaten Jawa Tengah itu meninggal di usia 77 tahun. Sebelum meninggal, pria bernama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro sempat menjalani perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi, Jebres, Kota Solo.
Seperti dilansir dari detikJateng, seperti yang disampaikan oleh putra Ki Anom Suroto, Ki Jatmiko Anom Saputra, ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung. Dalam sepekan terakhir, Ki Anom Suroto telah menjalani perawatan di RS dr Oen Solo.
Rencananya, prosesi pemakaman akan dilaksanakan pada Kamis (23/10/2025) pukul 15.00 WIB di Makam Depokan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rencananya Ki Anom Suroto akan dimakamkan di sebelah makam Ki Warseno Slenk, dalang kondang lainnya, yang merupakan adik kandung dari almarhum.
Lahir di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, pada 11 Agustus 1948, Ki Anom Suroto muncul sebagai salah satu dalang terkenal seantero Nusantara. Kiprahnya telah diakui selama beberapa dekade, sebagai salah satu dalang terbaik di Indonesia, untuk seni wayang kulit.
Seperti dilansir dari beberapa literatur, Ki Anom Suroto bahan sudah mulai ndalang sejak usia 12 tahun. Ayahnya adalah Ki Sadiyun Harjadarsana, yang juga merupakan salah satu dalang terkenal pada zamannya. Keluarga dalang ini bahkan memiliki dua nama hebat di dunia seni pedalangan Indonesia.
Adik kandung Ki Anom Suroto adalah Ki Warseno Slenk, seorang dalang yang juga terkenal dengan karakter khasnya di pertunjukan wayang kulit. Sepak terjang Ki Warseno Slenk bahkan hampir sama terkenalnya dengan sang kakak. Ki Anom Suroto lebih dulu terkenal, sebelum disusul oleh adiknya Ki Warseno Slenk.
Warseno Slenk...
Ki Warseno Slenk sendiri, sudah lebih dulu meninggal dunia mendahului sang kakak Ki Anom Suroto. Ki Warseno Slenk meninggal dunia pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu. Meninggalnya Ki Anom Suroto yang juga terjadi pada hari Kamis, menjadi sebuah kebetulan bagi duo dalang hebat di Seni Pedalangan Indonesia ini.
Pada awal karirnya sebagai dalang, Ki Anom Suroto pernah menjalani kursus pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS). Dirinya belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta.
Ki Anom Suroto mulai dikenal sebagai dalang hebat setelah tampil di Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1968. Kemudian pada 1978 dirinya diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-anon di lingkungan Keraton Surakarta, dengan gelar Mas Ngabehi Lebdocarito.
Pada masa-masa keemasanya sebagai dalang, Ki Anom Suroto pernah meciptakan rekor hebat yang belum terpecahkan saat ini. Dia adalah satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua. Ki Anom Suroto diketahui pernah tampil pentas di Amerika Serikat pada tahun 1991 di pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).
Berikutnya Ki Anom Suroto juga pernah melayani tanggapan ndalan wayang kulit di Jepang (Asia), Spanyol dan Jerman Barat (Eropa) , Australia (Australia) , dan Rusia. Kemudian juga pernah tampil di India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.