Kasubsi Penmas Polres Karanganyar, Bripka Sakti, mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy mengatakan, tidak ada bekas tanda-tanda penganiayaan yang ditemukan di tubuh Puryanto saat penemuan jasadnya. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Bripka Sakti menjelaskan bahwa korban sebelumnya diminta oleh keluarganya untuk menjemur padi di halaman rumah. Setelah menjemur padi, korban berniat memperbaiki pompa air yang rusak di dalam sumur.
”Korban diminta oleh kerabatnya untuk menjemur padi. Setelah menjemur padi, korban pamit kepada keluarga untuk memperbaiki pompa air di dalam sumur yang rusak. Sejak saat itu, korban tidak kembali ke rumah,” jelas Bripka Sakti mengutip
Keluarga dan warga setempat berusaha mencari keberadaan korban, namun upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Akhirnya, keluarga melaporkan kehilangan Puryanto ke Polsek Jatipuro.”Upaya pencarian terus dilakukan. Polsek Jatipuro, BPBD, dan pihak keluarga melakukan pencarian di sejumlah lokasi. Tidak lama kemudian, korban akhirnya ditemukan di dalam sumur. Polsek Jatipuro bersama BPBD langsung melakukan evakuasi korban ke Puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan luar,” ungkapnya.Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan dari Puskesmas Jatipuro, kaki dan tangan korban sudah kaku. Diperkirakan korban telah meninggal dunia lebih dari 10 jam.
”Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya.
Murianews, Karanganyar – Warga Dusun Nglarangan, Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah digegerkan dengan penemuan mayat di dalam sumur. Jasad tersebut adalah Puryanto (53) yang merupakan warga setempat.
Kasubsi Penmas Polres Karanganyar, Bripka Sakti, mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy mengatakan, tidak ada bekas tanda-tanda penganiayaan yang ditemukan di tubuh Puryanto saat penemuan jasadnya. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Bripka Sakti menjelaskan bahwa korban sebelumnya diminta oleh keluarganya untuk menjemur padi di halaman rumah. Setelah menjemur padi, korban berniat memperbaiki pompa air yang rusak di dalam sumur.
Baca: Penemuan Mayat Bayi di Sungai Gegerkan Warga Tangsel
”Korban diminta oleh kerabatnya untuk menjemur padi. Setelah menjemur padi, korban pamit kepada keluarga untuk memperbaiki pompa air di dalam sumur yang rusak. Sejak saat itu, korban tidak kembali ke rumah,” jelas Bripka Sakti mengutip
Timlo.com, Jumat (16/6/2023).
Keluarga dan warga setempat berusaha mencari keberadaan korban, namun upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Akhirnya, keluarga melaporkan kehilangan Puryanto ke Polsek Jatipuro.
”Upaya pencarian terus dilakukan. Polsek Jatipuro, BPBD, dan pihak keluarga melakukan pencarian di sejumlah lokasi. Tidak lama kemudian, korban akhirnya ditemukan di dalam sumur. Polsek Jatipuro bersama BPBD langsung melakukan evakuasi korban ke Puskesmas setempat untuk dilakukan pemeriksaan luar,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan dari Puskesmas Jatipuro, kaki dan tangan korban sudah kaku. Diperkirakan korban telah meninggal dunia lebih dari 10 jam.
Baca: Begini Kronologi Penemuan Mayat Perempuan Difabel di Karangkebagusan Jepara
”Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya.