Rabu, 19 November 2025

Murianews, Denpasar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menerima penghargaan sebagai Pelaksana Terbaik Pertama dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Badan Pangan Nasional.

Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional RI, Arief Prasetyo Adi, kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam sebuah acara di Hotel Intercontinental Bali pada Jumat (15/09/2023) malam.

Nana mengatakan, Jateng meraih penghargaan ini berkat berbagai kebijakan dan inovasi yang telah diterapkan selama kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Keberhasilan ini mengindikasikan bahwa Pemprov Jateng sangat responsif, berkomitmen, serta kolaboratif dalam mengatasi masalah pasokan dan harga pangan.

”Saya sampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dan mewujudkan ketahanan pangan kita,” kata Nana usai menerima penghargaan.

Nana Sudjana menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini, dan ia menekankan bahwa program-program yang telah dibangun sebelumnya telah memberikan hasil yang sangat baik. Menurutnya, program-program ini telah memberikan kontribusi positif dalam menciptakan ketahanan pangan di Jawa Tengah.

Salah satu inovasi yang telah digagas oleh Pemprov Jateng untuk mengendalikan inflasi adalah Sistem Informasi Harga dan Komoditi (SiHati). Aplikasi ini mengintegrasikan SiHati Mobile Application, SiHati Data Produksi, dan SiHati Masyarakat untuk memberikan informasi harga dan pasokan secara real-time.

Menurutnya, dengan adanya SiHati, pemerintah dapat merespons perubahan harga dan pasokan dengan lebih cepat, baik melalui pertemuan langsung maupun daring.

”Inovasi SiHati ini diyakini dapat menjadi solusi bagi kita untuk mencapai stabilisas inflasi di Jateng. Karena kita bisa mengetahui inflasi dari hulu ke hilir,” imbuhnya.

Selama tahun 2022, lanjutnya, Pemprov Jateng bersama dengan berbagai lembaga terkait telah menyelenggarakan gerakan pangan murah sebanyak 180 kali, dengan omzet mencapai hampir Rp 8,7 miliar.

Pada tahun 2023, program ini dilaksanakan lebih masif, dengan 394 kali kegiatan yang telah dilakukan hingga Agustus 2023 dan omzet mencapai lebih dari Rp 26 miliar. Program ini bertujuan untuk menyediakan pangan dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

”Sampai akhir Desember nanti, ditargetkan terlaksana 80 kali di 35 kabupaten/ kota,” urainya.

Selain itu, Pemprov Jateng juga melakukan intervensi fasilitasi biaya distribusi dengan mendistribusikan berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, cabai, bawang merah, jagung, kedelai, dan daging ayam sebanyak 2.786,6 ton. Fasilitasi biaya distribusi ini bertujuan untuk menjaga agar harga pangan tetap terjangkau oleh konsumen.

Kemudian, Pemprov Jateng juga memberikan subsidi harga pada komoditas tertentu seperti kedelai, beras, jagung, dan telur, untuk menjaga agar harga-harga tersebut tetap terjangkau oleh masyarakat. Program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi konsumen di Jateng.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler