Kamis, 20 November 2025

Murianews, Temanggung – Potensi panen padi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), untuk periode Oktober hingga Desember 2023 mencapai kurang lebih 900 hektare. Luasan tersebut dimungkinkan akan terus bertambah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, dengan luasan tersebut, potensi panen padi akan terus ada setiap bulannya.

”Sampai tiga bulan ke depan, kami memprediksi masih akan ada panen padi di lahan sekitar 800-an hektare lagi,” ungkap Joko mengutip laman resmi Pemprov Jateng, Selasa (17/10/2023).

Dia merinci, pada Oktober terdapat potensi panen sekitar 360 hektare padi. Pada November, luasnya mencapai kisaran 370 hektare. Sementara pada Desember, potensi panen diproyeksikan turun menjadi sekitar 270 hektare.

Joko menekankan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tidak menjadi perhatian berarti, mengingat cadangan pangan yang mencukupi di wilayah tersebut. Selain itu, ada distribusi keluar dan masuk yang dapat diandalkan.

”Ketersediaan pangan di wilayah kami cukup sampai Desember, dan pada Januari akan ada panen lagi dari hasil penanaman saat ini,” tambahnya.

Terhadap kekhawatiran harga beras, Joko menginformasikan jika beras kualitas medium di wilayah tersebut berkisar antara Rp12.500 hingga Rp13.500 per kilogram, sementara beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) Bulog dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram.

Wilayah Temanggung memiliki stok beras sebanyak 6.000 ton, cukup untuk pemenuhan kebutuhan penduduk selama 18 hari, jika seluruhnya dikonsumsi. Cadangan beras tersebut terdiri dari beras di gudang Bulog, stok di pasar, dan di toko sembako.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler