Kamis, 20 November 2025

Murianews, Demak – Para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateg) tengah merasakan kebahagiaan. Sebab, harga gabah mencapai level tertinggi, mencapai Rp 8.000 per kilogram (Kg).

Salah satu petani yang merasakan kegembiraan ini adalah Suyoto (57), petani asal Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar. Dampak dari kenaikan harga gabah ini terasa nyata bagi Suyoto, di mana sawah garapannya dihargai oleh tengkulak sebesar Rp 30 juta per bahu atau hektare.

”Saat ini, tebasan gabah mencapai tiga puluh juta rupiah per bahu,” ungkapnya mengutip Kompas.com pada Minggu (28/1/2024).

Menurut Suyoto, petani di Desa Kedungwaru Kidul umumnya menjual hasil tanaman padinya dengan sistem tebas atau menjual pohon per bidang sawah.

”Satu bahu sawah dihargai sekitar tiga puluh juta rupiah,” tambahnya.

Suyoto menjelaskan, sawah miliknya memiliki luas sekitar 6.500 meter persegi setiap bahu, dengan usia padi mencapai 90 hari atau sudah siap panen.

Ia juga mengungkapkan kegembiraannya karena harga gabah tahun ini cukup tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

”Tahun lalu, harga gabah berkisar antara 16 juta hingga 20 juta rupiah per bahu. Namun, kali ini, harga sudah mencapai 30 juta rupiah per bahu,” katanya.

Hery Wuryanta, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinpertan Pangan Demak, menyatakan bahwa saat ini harga gabah di Demak mengalami tren kenaikan, mencapai Rp 8.000 per kg. Menurutnya, harga gabah di setiap kecamatan bervariasi, tergantung pada kualitas gabah dan pengepul.

”Ini merupakan panen pertama setelah gabah sempat langka di Demak. Namun, harga juga dipengaruhi oleh kualitas gabah dan faktor cuaca,” jelasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler